Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Mahasiswa KKN UGM Bantu Pembudidaya Kopi di Kabupaten Samosir dengan Inovasi Bisnis Kopi

Penanaman perdana bibit Kopi Samosir Program Dana Partisipatif Starbucks Farmer Support Center di Desa Sipira, Kecamatan Onanrunggu, setahun lalu oleh Sekdakab Samosir, Drs. Jabiat Sagala, M. Hum. (Dok. Humas Pemkab Samosir/CIO)

YOGYAKARTA(CIO) – Kopi Sumatera tidak hanya dikenal dan dinikmati di tempat asalnya, masyarakat di Pulau Jawa bahkan mulai akrab menikmati kopi Sumatera sejak puluhan tahun silam.

Dilansir CIO dari Kantor Berita Antara, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta membantu petani kopi di Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara, menerapkan inovasi bisnis kopi.

Melalui Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM), juru bicara mahasiswa UGM berharap para petani kopi Samosir tidak hanya fokus pada pembudidayaan, namun, juga kepada strategi bisnisnya.

“Dengan berbagai inovasi ini pembudidaya kopi lokal diharapkan mampu mendongkrak penjualannya,” kata Ayu Wulandari, selaku Koordinator Mahasiswa KKN-PPM UGM Unit Kecamatan Harian.

Inovasi itu antara lain membuat kemasan kopi menjadi lebih modern dan siap seduh atau drip bag coffee. Berbeda dengan kemasan sebelumnya yang hanya memakai plastik biasa dan tidak menarik.

Setiap kemasan berisi 15 gram kopi lokal asli Samosir yang tumbuh di pinggiran Danau Toba ditanam pada ketinggian 1.450 mdpl di lahan bekas letusan berapi.

Kopi Samosir semula diolah dengan cara ditumbuk menggunakan lesung hingga menjadi bubuk kopi siap saji.

Kondisi geografis yang mendukung menjadikan kopi Samosir tak kalah berkualitas dengan kopi lain di Indonesia.

Kehadiran mahasiswa KKN-PPM UGM akan melahirkan semangat baru bagi para petani maupun pembudidaya kopi di dataran tinggi Danau Toba, terutama di Pulau Samosir.

Meski begitu, pemahaman masyarakat terhadap potensi alam masih perlu ditingkatkan.

Hal itu disampaikan Rektor UGM, Profesor dr Ova Emilia, saat mengunjungi mahasiswa KKN-PPM UGM di Samosir.

“Samosir memiliki potensi alam yang dalam dimanfaatkan sebagai pengembangan agrowisata dan ekowisata,” ujarnya, Jum’at (05/08/2022).

Menurut Prof Ova, potensi agrowisata dan ekowisata, di Kabupaten Samosir perlu adanya optimalisasi melalui bidang pendidikan, sosial budaya, peternakan berbasis ekonomi kreatif dan kesehatan.

Untuk itu, kata Prof Ova, UGM siap mendukung program-program pemerintah daerah terutama yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat.

Kopi Samosir tercatat telah mendapatkan pengakuan ‘excellent’ dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember dengan skor di atas 85.

Sementara itu Bupati Samosir, Vandika Timotius Gultom, menyambut baik kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Samosir dan UGM dalam berbagai bidang.

Menurut Bupati Samosir, program-program KKN-PPM UGM sangat mendukung visi dan misi pemerintah setempat untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Samosir.

Pihaknya berharap program-program KKN-PPM UGM juga dapat meningkatkan kualitas produk kopi Samosir termasuk kualitas pendidikan, ekonomi dan kesehatan.

“Semoga program-program KKN-PPM UGM dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat di sini,” pungkas Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom.(***)