MEDAN(Cakrawalaindonesia.id) – Bulog Sumut mengklaim penyaluran beras bantuan ke masyarakat tidak akan mengganggu pasokan di gudang. Ia menyebut stok beras aman dan batal datang kembali pada Oktober ini.
“Cukup, stok kami ada 47 ribu ton, kemarin 60 ribuan ton. Tapi ini kan sudah penyaluran-penyaluran ya. Kami butuh tiga bulan itu kurang lebih 28 ribu ton. Nah stok kami kemarin ada 60 ribu ton. Artinya berarti kurang dari setengahnya lah, kebutuhan itu bantuan pangan. Jadi cukup, di Oktober kami ada tambahan lagi 25 ribu ton lagi dari Vietnam,” ungkap Kepala Bulog Sumut Arif Mandu, Selasa (26/9/2023).
Selanjutnya, Arif menyebutkan bahwa pada akhir tahun mendatang, pihaknya akan meminta pasokan beras sebanyak 50 ribu ton. Untuk itu, ia memastikan stok beras aman hingga akhir tahun.
“Pasokan masih ada lagi. Karena akhir tahun, saya minta tambahan 50 ribu ton lagi. Oktober ini masuk 25 ribu ton, kemudian Desember ada 25 ribu ton,” ujarnya.
Adapun jenis beras bantuan dari pemerintah ini berupa beras medium secara struktur jenisnya, namun apabila secara fisik hampir sama dengan beras premium.
“Sebenarnya kualitasnya premium. Cuma nomenklatur berasnya dulu itu medium. Namanya medium, tapi beras ini brokennya 5 persen. Jadi secara fisik, sebenarnya itu beras premium. Kalau secara visual ya, secara fisik,” kata Arif,” kata Arif.
Seperti diketahui, Bulog Sumut telah mempersiapkan sekitar 28 ribu ton yang segera disalurkan kepada 926 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Sumut.
Nantinya, setiap kepala keluarga akan menerima jatah beras 10 kg per bulan selama tiga bulan, terhitung mulai September hingga November 2023.
“Dari sisi stok kami sudah persiapkan. Untuk Sumatera Utara kurang lebih 9.260 ton beras yang disalurkan per bulan. Dikali 3 bulan kurang lebih mendekati 28 ribu ton. Itu untuk 926 ribuan KPM tiap bulan. Setiap KK akan menerima 10 kg per bulan, di kali tiga bulan jadi nanti ada 30 kg, ya,” ucapnya.