JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memperoleh penghargaan atas kerja sama dan kontribusi pada Program Kedaireka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) Matching Fund 2022 dengan Universitas Indonesia (UI) dalam rangka mewujudkan desa wisata berkelas dunia melalui implementasi CHSE dan mitigasi bencana.
Program Kedaireka Matching Fund 2022 merupakan program kerja sama Kemenparekraf dengan UI yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko CHSE dan bencana serta meningkatkan kualitas SDM di desa wisata melalui penerapan karya rekacipta dosen, alumni, dan mahasiswa demi terciptanya desa wisata berkelas dunia (World Class DeWi).
Program ini juga didukung pendanaan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan tujuan penguatan kolaborasi antar Perguruan Tinggi (PT) dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
Menparekraf Sandiaga, saat menghadiri acara Closing Seremoni Hibah Matching Fund Kedaireka di Kampus UI Depok, Rabu (11/01/2023), mengatakan Program Matching Fund Kedaireka UI yang telah berjalan dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat melalui destinasi-destinasi wisata.
“Selain itu juga program ini menyiapkan kita dalam menghadapi bencana dan SOP-SOP yang disiapkan serta juga beberapa peningkatan SDM di desa-desa wisata,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga mencontohkan di Desa Wisata Situs Gunung Padang telah diberikan pelatihan CHSE dan dan mitigasi bencana, sehingga ketika terjadi bencana, kerusakan dapat diminimalkan dan risiko adanya korban jiwa dapat ditekan.
“Saya mendapat kabar dari Pak Kades bahwa hanya terjadi kerusakan kecil di gerbang wisata dan tidak ada korban jiwa. Kesiapsiagaan ini tentu harus kita kolaborasikan dengan UI yang memiliki banyak mahasiswa dan peneliti terbaik untuk meningkatkan ketahanan destinasi wisata di Indonesia,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Menparekraf mengatakan program Kedaireka UI–Kemenparekraf telah terlaksana dengan baik. Hal ini terbukti dari identifikasi risiko CHSE dan mitigasi bencana yang telah dilaksanakan di 58 desa wisata. Kegiatan verifikasi lapangan pelatihan CHSE dan mitigasi bencana juga telah dilakukan di delapan provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatra Barat.
“Kesiapsiagaan ini harus ditingkatkan, dan dikolaborasikan dengan universitas yang memiliki segudang _excellence, best of the best of academic_, peneliti atau _researcher_ dalam meningkatkan resiliensi dari destinasi wisata. Tahun 2022 pariwisata berhasil pulih karena Indonesia menangani pandemi relatif jauh lebih baik dari negara lain dan lebih terkendali sehingga sektor pariwisata yang dihantam krisis dan kebencanaan ini bisa pulih dengan luar biasa karena kita bekerja bersama,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sementara itu dalam sambutannya, Rektor Universitas Indonesia Prof. Ari Kuncoro menyampaikan apresiasinya terhadap Kemenparekraf atas kerja sama dalam program Kedaireka Matching Fund 2022 Universitas Indonesia.
“Yang sudah dilakukan oleh UI melalui FKM dan DRRC sangat keren. Dari sini kita akan menemukan jawaban bagaimana pariwisata dapat menjadi penyangga pascapandemi yang membutuhkan pemulihan,” kata Ari.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dan sekaligus mendapatkan penghargaan juga, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo; Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf/Baparekraf, Indra Ni Tua; Inspektur II Kemenparekraf/ Baparekraf, Kamal Rimosan; dan Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.