PARIS(Cakrawalaindonesia.id) – Rentetan sejarah terukir buat Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Ini menjadi modal yang cukup baik buat capaian prestasi selanjutnya di Olimpiade Los Angeles 2028.
Tim Indonesia membawa pulang dua medali emas dan satu medali perunggu dari Olimpiade Paris 2024. Bahkan dalam satu hari, Tim Indonesia mengumpulkan dua medali emas sekaligus.
Medali Emas pertama disumbangkan Veddriq Leonardo yang turun di nomor speed putra cabang olahraga sport climbing. Berselang hampir sembilan jam kemudian, giliran Rizki Juniansyah dari cabang olahraga angkat besi kelas 73kg yang meraih medali emas kedua buat Tim Indonesia.
Sedangkan satu medali perunggu diperoleh Gregoria Mariska Tunjung di cabang olahraga badminton nomor tunggal putri. Tim Indonesia membawa pulang dua medali emas dan satu medali perunggu dari Olimpiade Paris 2024. Bahkan dalam satu hari, Tim Indonesia mengumpulkan dua medali emas sekaligus.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari mengucap syukur atas hasil akhir yang diraih Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Namun ia beraharap.
“Alhamdulillah, Olimpiade sudah sampai di akhir, Saya ucapkan terima kasih untuk atlet, pengurus cabor, pemerintah dan semua supporting sistem. Apresiasi tinggi juga untuk Bapak Angkat Besi, Djoko Pramono dan Korps Marinir yang telah memberikan fasilitas latihan terbaik buat angkat besi sehingga bisa mencetak prestasi di Olimpiade,” ucap Okto, sapaan karib Raja Sapta Oktohari.
Tak hanya itu, Okto juga menyebut bulutangkis sudah memberikan hasil maksimal lewat capaian perunggu. Ini menandakan bulutangkis masih menjadi cabor yang tak luput dari perolehan medali buat Indonesia di Olimpiade.
“Banyak sejarah yang tercipta. Masih ada waktu dua tahun dan kita ajak lagi cabor lain untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade Los Angeles 2028. Dan tidak lupa kita juga akan bersiap untuk menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2030,” imbuhnya.
Pencapaian dua medali emas di Paris 2024 ini menyamai prestasi 32 tahun lalu yakni dua medali emas di Olimpiade 1992 Barcelona melalui Susy Susanti dan Alan Budikusuma dari bulutangkis. Di sisi lain, Paris 2024 juga menjadi catatan baru di mana untuk kali pertama medali emas Tim Indonesia berasal dari dua cabang olahraga berbeda dan di luar bulutangkis.
“Sangat bersyukur ya. Kalau saya di CdM fokusnya di hilir. Yang hebat itu Veddriq, Rizki, Gregoria dan semua atlet, tim official, pengurus cabor, NOC Indonesia, Pemerintah, Kemenpora dan masyarakat yang telah mensupport. Berdasarkan data, memang hasilnya manis di akhir. Sesuai dengan kalimat _good thing come to those who wait_,” ujar Chef de Mission (CdM) Anindya Bakrie.
Selain itu, raihan dua emas satu perunggu sekaligus membawa Indonesia menempati peringkat 39 di klasemen perolehan medali. Hasil ini lebih baik dibanding pencapaian di Tokyo 2020 di mana Tim Indonesia menempati peringkat 55 di dunia.
“Tentu untuk rangking Indonesia dari 55 ke 39 ini perubahan yang signifikan. Penantian 32 tahun dapat dua emas dan diraih dari cabang diluar badminton. Ini artinya olahraga Indonesia semakin besar dan disegani tidak hanya di badminton saja, tapi diluar badminton kita bisa mengalahkan dua negara besar Amerika Serikat dan Cina,” jelasnya.
CdM Anindya berharap Tim Indonesia bisa meloloskan lebih banyak atlet dari berbagai cabang olahraga untuk membuka peluang raihan medali emas yang lebih besar.
“Dari 12 cabor yang terkualifikasi, kita dapat tiga medali dari tiga cabang olahraga. Tentu ini hasil yang manis. Untuk bisa masuk G-20 olahraga, paling tidak kita harus bisa meraih 5 medali emas. Tinggal kita cari tiga lagi. Evaluasi harus segera dilakukan, infrastruktur sudah ada dari Pak Jokowi dan tinggal dilanjutkan oleh Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih. Semoga semua stakeholder olahraga bisa bersatu dan meraih hasil lebih baik lagi di Olimpiade 2028 Los Angeles,” kata CdM Anindya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan Roeslani mengaku sangat bangga atas capaian medali emas yang diraih Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024. Ia percaya proses yang selama ini dijalani tidak akan mendustakan hasil yang diraih.
“Tentu hasil ini merupakan kerja keras dari banyak pihak, atlet, pelatih, pemerintah, NOC Indonesia, termasuk Marinir yang telah membantu kami, memfasilitasi latihan, juga masyarakat Indonesia untuk segenap doa dan suportnya kepada kami. Doakan kami semoga kami bisa kembali mencatatkan prestasi terbaik di Olimpiade Los Angeles 2028 nanti,” ujar Rosan.