Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Sekjen UNWTO Kagum dengan Keindahan Desa Wisata Penglipuran

Desa Wisata Penglipuran
Sekjen UNWTO Kagum dengan Keindahan Desa Wisata Penglipuran

BALI(Cakrawalaindonesia.online) – Rangkaian perayaan World Tourism Day (WTD/Hari Pariwisata Dunia) berlanjut dengan program field trip bagi seluruh peserta mulai dari perwakilan negara UNWTO, Menteri Pariwisata G20, sejumlah organisasi internasional, serta stakeholder pariwisata nasional dan internasional ke Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali.

Desa Wisata Penglipuran merupakan salah satu desa wisata unggulan di Bali bahkan tanah air yang sudah masuk dalam kategori desa wisata mandiri. Dengan keindahan alam, budaya, serta kehidupan masyarakatnya yang begitu hangat, desa wisata ini telah banyak mendapatkan penghargaan. Salah satunya adalah desa wisata terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation, setelah Desa Mawlynnong di India dan Giethoorn di Belanda.

Para peserta termasuk Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili merasa takjub dengan keberadaan Desa Wisata Penglipuran.

“Sekjen UNWTO Mr. Zurab sangat terkesima dengan keindahan Desa Wisata Penglipuran dan sempat menanyakan kenapa tidak diikutkan ke ajang Best Tourism Village UNWTO. Dengan dorongan dari Sekjen, kami akan tindak lanjut di event depan,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno di Desa Wisata Penglipuran, pada hari Rabu (28/09/2022).

Menparekraf Sandiaga mengapresiasi kehadiran Sekjen UNWTO dan para tamu lainnya termasuk Menteri Pariwisata negara G20 untuk melihat langsung keindahan desa wisata yang terletak di Kabupaten Bangli ini. Kehadiran mereka akan memberi semangat masyarakat untuk terus bangkit menuju pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Terlebih dalam pelaksanaan Tourism Ministerial Meeting (TMM) yang berlangsung beberapa waktu lalu seluruh delegasi telah mencapai konsensus pada “G20 Bali Guidelines” yang merupakan kesepakatan yang akan menjadi panduan bagi negara anggota G20 hingga organisasi internasional dalam mendorong pemulihan pariwisata global yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Di antaranya penguatan komunitas dan UMKM sebagai agen transformasi pariwisata.

Menparekraf Sandiaga Uno meyakini bahwa desa wisata merupakan program yang tepat yang mengakomodir semua pilar tersebut.

“Tentu ada angka yang ingin kita capai, tapi kesejahteraan rakyat dan kualitas pekerjaan yang baik jadi tujuan utama dalam pariwisata berkualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga kemudian menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada UNWTO karena telah memilih Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Hari Pariwisata Dunia untuk pertama kalinya.

Dalam kesempatan itu Menparekraf Sandiaga dan Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili menandatangani plakat penghargaan terhadap Indonesia sebagai tuan rumah perayaan Hari Pariwisata Dunia 2022.

“Atas nama Indonesia dan masyarakat Penglipuran izinkan kami menyampaikan terima kasih atas kepercayaan terhadap Indonesia sebagai tuan rumah World Tourism Day,” kata Sandiaga.

Sekjen UNWTO Zurab Pololikashvili menyampaikan apresiasi atas kesuksesan sekaligus keramahtamahan masyarakat Indonesia dalam menyambut seluruh delegasi dalam perayaan World Tourism Day. Ia mengaku sangat terkesima dengan keindahan yang ada di Desa Wisata Penglipuran. Mulai dari seni budaya, serta kehidupan masyarakat.

“Sekarang saya merasakan Indonesia yang sebenarnya. Saya ingin memberikan selamat kepada seluruh masyarakat yang tinggal di tempat yang indah ini,” kata Zurab.

Ia betul-betul merasakan atmosfer yang berbeda lantaran keindahan budaya dan alam serta masyarakatnya yang sangat menarik.

“Ini adalah salah satu tempat terbaik yang pernah saya lihat, meski saya baru 20-30 menit di sini tapi saya merasakan atmosfer yang berbeda,” kata Zurab.

UNWTO dikatakan Zurab menjadikan desa wisata sebagai program unggulan dengan memberikan dukungan dalam pengembangan komunitas lokal. Dan Indonesia memiliki peluang yang besar karena memiliki potensi dari desa-desa wisata yang tersebar di berbagai daerah.

“Kami akan segera hadir kembali di sini untuk memberikan pendampingan. Tidak hanya profesional yang kami bawa untuk memberikan pelatihan nantinya, tapi bisa juga justru mereka yang bisa belajar sesuatu dari sini,” kata Zurab Pololiskashvili.

Selain Desa Wisata Penglipuran, para delegasi juga berkesempatan untuk menikmati makan siang di Kintamani dan menikmati sunset di Uluwatu.(***)