Oleh: Adi Rahman Hakim, Mahasiswa
Selasa (03/11/2020). Pagi-pagi sekali saya melihat berita terbaru seputar Libya agak terkejut dan heran.
Pasalnya, penghasilan minyak negara Libya saat ini mencapai 800.000 barel. Hampir mendekati 1 juta barel seperti dilansir oleh Bloomberg.
Ini merupakan pencapaian yang luar biasa. Mengingat Libya masih dalam masa transisi setelah sebelumnya terjadi revolusi untuk menggulingkan Kadafi tahun 2011.
Peningkatan hasil minyak ini dipengaruhi oleh gencatan senjata antara GNA dan LNA saat ini. Sejak itu, perusahaan energi mampu untuk kembali beroperasi di ladang minyak dan pelabuhan yang sebelumnya ditutup.
Negara anggota OPEC ini memompa sekitar 250.000-300.000 per hari. Kata Nuri Said, Ketua Operasi Minyak Akakus pihaknya mampu memompa sekitar 245.000 barel per hari dan itu akan mengalami peningkatan menjadi 300.000 barel per hari pada akhir tahun ini.
Tidak cukup sampai disini, NOC (National Oil Corporation) yang merupakan perusahaan minyak dan gas milik pemerintah mengatakan akan meningkatkan produksinya hingga 1 juta barel per hari -setingkat dengan produksi minyak sebelum revolusi penggulingan Kadafi tahun 2011.
Sources:
1. Libyaalahrar.net
2. Libyaobserver.ly
3. Bloomberg.com
(***)
Penulis saat ini masih menempuh pendidikan sebagai Mahasiswa Syariah di Islamic Call College, Tripoli, Libya