Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Provinsi Riau menggelar Darul Arqam Dasar (DAD) dengan tema membangun kader kritis dan responsif terhadap realitas sosial, dalam rangka mewujudkan IMM Berkemajuan!
Acara ini dihadiri oleh Ketua PDM Kota Dumai Drs. Syawir Kasim, M.Si sekaligus sebagai Ka Dispersip Kota Dumai, Kabidor DPD IMM Riau yang juga aktif sebagai Koordinator LP2D, Alpin Jarkasi Husein Harahap, Ketua PC IMM Kota Dumai, Husnul Muhammad Fadly, S.Pd juga sekaligus sebagai aktivis muda Kota Dumai, Ketua PDPM Kota Dumai Surimai Hengki, S.T.
Kegiatan Darul Arqam Dasar (DAD) ini berlangsung dari tanggal 18 Maret sampai 20 Maret 2022 bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah sekaligus sebagai Sekretariat IMM, Jalan Budi Utomo Kelurahan Bumi Ayu, Kota Dumai.
Pembukaan DAD ini di mulai pada pukul 13.00 WIB yang dibuka langsung oleh Ketua PDM Kota Dumai, beliau berpesan dalam sambutannya, bahwa kader IMM harus mampu menjadi pencerah di tengah krisis moral yang terjadi saat ini! Kader IMM sebagai anak panah Muhammadiyah harus mampu menjadi pioner masyarakat dalam rangka menebar kebaikan untuk kemanusiaan semesta, sebagaimana tujuan IMM dilahirkan oleh Muhammadiyah bahwa, kader IMM sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna gerakan Muhammadiyah berlandaskan Tajdid.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, Muhammadiyah lahir dan didirikan oleh KH Ahmad Dahlan untuk menjadi suluh pencerah di tengah kegelapan beragama dan berbudaya masyarakat Indonesia saat itu, apatah lagi disaat yang bersamaan negara Indonesia tercinta sedang merasakan penderitaan yang memilukan akibat penindasan yang dilakukan oleh imperialisme barat!
Alpin Jarkasi Husein Harahap, S.Kom menyampaikan dalam sambutannya dengan mengutip yang disampaikan Prof Haedar Nasir, bahwa “Jika ada yang meragukan tajdid-nya Muhammadiyah, maka IMM lah yang paling bertanggung jawab” pesan pak Haedar ini mengisyaratkan kepada kita semua (kader IMM) bahwa maju dan mundur nya organisasi yang kita cintai ini (Muhammadiyah) di antaranya ada ditangan para kader IMM. Oleh karena itu sebagai yang tertuang dalam Q.S Surah An-Nisa Ayat: 09 bahwa hendaklah kita (Pengurus Pimpinan IMM) khawatir meninggalkan generasi yang lemah. Generasi lemah yang dimaksud bukanlah lemah dalam konteks fisik, melainkan lemah religiusitas, lemah intelektualitas, lemah humanitas, miskin adab dan etika, tuna estetis, kurang empati dan simpati apakah lagi menunjukkan sikap dan sifat apatis di tengah ramainya problematika kehidupan kebangsaan saat ini. Oleh karena itu, kader IMM harus siap dan mampu hadir memberikan solusi di era _post truth_. Kader harus siap menjadi pencerah khususnya di lingkungan mahasiswa dalam rangka meneguhkan komitmen berkhidmat untuk bangsa!
Husnul Muhammad Fadly, S.Pd menyampaikan dalam kesempatan sambutannya, bahwa Kota Dumai dengan segala dinamika dan problemnya yang akut penuh keriuhan, kader IMM harus mampu menjawab menjadi solusi di tengah krisis dan problematika yang terjadi. Harga minyak goreng melambung tinggi, harga pangan meningkat, dan SDM nya yang rendah menjadi tantangan untuk kita semua “kader IMM”. Padahal Kota Dumai merupakan kota industri yang seharusnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat!
Peserta DAD Dumai berasal dari beberapa kampus, diantaranya Mahasiswa STIE Dumai, Mahasiswa STT Dumai yang ikut berpartisipasi dengan serius dan gembira mengikuti pengkaderan yang dilakukan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Hasan Din (PK IMM Hasan Din) yang di Ketuai oleh Riski Febrian.(***/PAm)