Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Kota Yogya Bakal Miliki Klinik Bank Sampah

Kantor Bank Sampah di Kampung Suronatan, Kelurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, Kota Yogya yang masih beroperasi hingga sekarang. (Dok. Adham/CIO)

YOGYAKARTA(CIO) – Kota Yogya bakal memiliki Klinik Bank Sampah sebagai solusi pengurangan sampah sekaligus membantu Pemerintah setempat dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Budaya dan Pariwisata.

Sekda Kota Yogya, Aman Yuriadijaya, mengatakan tujuan Klinik Bank Sampah untuk mengoptimalkan operasional pengelolaan sampah organik dan anorganik.

“Nantinya, Klinik Bank Sampah ini bertugas untuk membantu bank-bank sampah yang belum mandiri,” ujar Aman Yuriadijaya, di Komplek Kantor Pemkot Yogyakarta, Jum’at (5/8/2022).

Agar bank-bank sampah di Kota Yogya dapat mandiri melalui Klinik Bank Sampah akan diberikan berbagai pelatihan pengelolaan sampah baik organik maupun anorganik.

Para anggota bank sampah juga akan diberikan pelatihan cara mengelola sampah menjadi barang berdaya ekonomi yang bermanfaat.

Peluncuran Klinik Bank Sampah itu atas kerja sama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Forum Bank Sampah Kota Yogya.

Meski Kota Yogya tercatat memiliki 565 bank sampah, namun, tidak sedikit bank sampah yang mandeg.

Padahal, kata Aman, bank sampah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat terutama para anggota bank sampah.

Bank sampah dinilai efektif untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah yang akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Jangan hanya mengelola sampah anorganik saja, tetapi, juga mengelola sampah rumah tangga,” ujar Sekda Aman selaku Ketua Forum Bank Sampah Kota Yogya.

Agar sampah-sampah yang sudah dikelola dapat diambil dipasarkan, Pemerintah setempat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan membuat stokis produk.

Produk-produk hasil dari olahan sampah nantinya akan dikumpulkan di stokis yang kemudian akan dipasarkan secara digital.

“Kami berkomitmen memperkuat komunikasi dengan perangkat kewilayahan agar operasional bank sampah bisa lebih optimal,” pungkas Aman.(***)