Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Kembara Padang Lamun

Kembara Padang Lamun
Karya: Hermawan

Lingkungan laut dangkal dan hangat berlandas pasir
Tumbuhkan kehidupan yang beradaptasi air asin
Antara terumbu karang dan bakau itu ada makna yang berdesir
Datanglah kau wahai duyung berlusin
Luahkan kemesraan di bulan penuh cahaya damai
Makna hidup telah disaring di Padang Lamun
Lahirkan mitos-mitos sejati yang bermakna ungkai

Lamun melayang di padang menantikan duyong bermesra
Ingin jadi betina sejati karena ditinggal kesedihan diri
Padang lamun strukturmu kuat dan luas mampu menjaga dahaga
Mencegah abrasi yang diculas ombak dan angin untuk memindai

Padang lamun pertemuan banyak arti dan interaksi
Kehidupan berseri demi masa lestari
Tersentak bila kembali ke Padang Lamun
Menemui betina sejati selalu ada pada mimpi
Wahai Padang Lamun kini kudatang menepati janji
Di pantai berdesir makna lama tinggal kini terungkai
Padang lamun pergi duyong pun enggan kembali
Kembara di Padang lamun kutepati kembali
Ada kata ada arti ada janji
Janji untuk bertemu di hari ini
Di padang lamun yang kuimpi

Padang 2062020

===============================

Air Mata Rindu
Karya: Hermawan

Siapa yang tak rindu saat di pantai air mata pilu
Memandang senja dibalik ombak berderai sedu
Tetesan air mata tersimpan di tabung rindu
Mata rindu selalu menepati temu pada malam itu
Air mata rindu lama sudah menunggu di padang urdu
Kembara Padang Lamun kini kembali menemuimu
Sorak sorai di masa lalu meluahkan air mata rindu

Rindu dulu berjejak di pantai tak hilang dalam hati
Meski air laut menyelimuti jejak sejati
Kau yang tidur di padang lamun dini hari
Kini kutemui rindu terpendam tak bertepati
Air mata rindu tertumpah pada mentari pagi
Janji terungkai berpindah hati pada wajah sama ini
Perangai sama meski berbeda diri

Oh, air mata rindu telah terobati
Menuju padang lamun kembali
Kembara baru kita lalui
Membuat sejarah dan mitos sejati
Di Padang Lamun duyung telah menanti
Panggilan janji Datuk Rida K Liamsi

Padang, 1562020

===============================

Kembara Air Mata Rindu di Padang Lamun
Karya: Hermawan

Di padang lamun gelombang kembara kembali berkaca
Tumbuh antara bakau dan karang semesta
Rasa lama hampir tak berjumpa karena corona
Air mata mengembara entah ke mana
Hari demi hari berharap akan suasana

Kembara itu berakhir jua
Tepat dibalik ombak langit berwarna jingga
Melihat ke belakang di pantai trikora
Sorak sorai kata bermakna
Bergantian melantunkan bunyi berirama
Dari penjuru luas nusantara

Kembara air mata rindu dulu di Padang Lamun
Kembali teringat akan perdebatan pantun
Kata dijalin rapi tersusun

Di Padang Lamun kembara air mata rindu
Bincang Tamadun dan tradisi kesuastraan Melayu

Padang, 2062020

=================================

Peringatan Diri
Karya: Hermawan

Dunia fana yang hina menghina ini
Wabah merajalela bagai menghirup udara
Sadar tak sadar kita menghirupnya
Bersama kita nestapa apa adanya

Wabah datang begitu saja
Kita semua baru merasa
Lupa akan segala
Hidup sendiri
Bagai tak tahu diri
dalam kamar yang sepi

satu-satu kita ditinggal dan tertinggal
menangis dalam sepi
diantar oleh petugas sendiri
tak ada arti

kenapa harus disesali
menghadap ilahi
hanya sekali

berhentilah wahai semua
jika pedoman ilahi
tanda arti diri
menhadapNya

Padang, 1062020

===============================

KepadaMu
Karya: Hermawan

Antara dua karang pulau itu
Desakkan nafas tenagaku
Mendayung terus sampai
Udara menguap dan burung berterbangan

Anak-anak main pasir
Membuat bangunan luluh lantak
Ibu-ibu berteriak mengemas semuanya
Orang-orang berlarian
Syahdu keprihatinan

Alammu memesona dalam kesedihan
Ada yang berpangku tangan juga menyingsing lengan baju
Di mesjid itu terapung sepotong ayat membaca asma

Matahari memerah silau
Membenam hari yang berlalu
Hari ini
Doa demi doa
MemghampiriMu
Senja diantara dua pulau karang
Melafazkan mohon kepadaMu
Aamiin

Padang, 362020

===============================

Biodata Penulis:
Hermawan, akrab dipanggil An, lahir di Jakarta 14 Desember 1961. Berlatar belakang pendidikan S-1 Sastra Indonesia Universitas Bung Hatta 1986 dan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 1998 untuk S-2. Baru saja menyelesaikan studi S3 Program Doktor Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Desember 2018. email: [email protected].

Tahun 1990-1991 membantu pembuatan sinetron Jendela Rumah Kita episode “Cintaku Tertahan di Lahan Harapan” bersama Dede Yusuf dan sinetron Siti Nurbaya, serta Sengasara Membawa Nikmat produksi TVRI dan Pemda Sumatera Barat sekaligus pemain figuran dengan sutradara Dedi Setadi dan Agus Wijoyono. Terakhir sinetron Pulanglah Si Anak Hilang bersama sutradara Kardy Said yang di tayangkan oleh TPI (Televisi Pendidikan Indonesia).

Dari tahun 1991-1992 menjadi redaktur tamu di Remaja Minggu Ini Haluan Minggu untuk membicarakan cerpen-cerpen yang terbit setiap minggu.

Puisi-puisi yang terbit dalam Gaga antologi puisi mahasiswa sastra Universitas Bung Hatta tahun 1986, Bung antologi puisi dosen Universitas Bung Hatta, Ragam Puisi Kolaborasi Cinta Anak Negerimu, Patah Tumbuh Hilang Berganti (2015)

Blencong, Menyemai Ingat Menuai Hormat, Matahari Cinta Samudera Kata, Nyanyian dari Hutan, Pantai, dan Taman Kota (terbitan HISKI), (2016)

Aceh 5:03 6,4 SR, 6,5 SR Luka Pidie Jaya, Nyanyian Puisi untuk Ane Matahari, Menderas Sampai Siak, Mufakat Air, Nyanyian Gerimis (2017),

Sendja Djiwa Pak Budi dan Epitaf Kota Hujan serta Anggraini, Tugu dan Rindu kumpulan puisi Pematangsiantar Penyair Nusantara, Do’a Seribu Bulan antologi puisi ASEAN, Wangian Kembang antologi puisi ASEAN dan India, 999 Sehimpun Puisi Penyair Riau HPI 2018 Riau, antologi puisi Guru Tentang Sebuah Buku dan Rahasia Ilmu gerakan seribu guru ASEAN menuls puisi, Bumi Puisi Kumpulan Karya Anak Buumi (2018),

Kitab Puisi Indonesia 1001 Cinta, 1001 Rindu (terbitan HISKI & anam pustaka www.AMBAU.ID 2019).

Antologi Puisi Jazirah 2 Segara Sakti Rantau Bertuah, Lelaki Yang Mendaki Langit Pasaman Rebah ke Pangkal Pasaman dalam Puisi Penyair Nusantara, Antologi Puisi Penyair Nusantara Jakarta dan Betawi Doeloe, Kiji dan Nanti (2019),

Tegal Mas Island Poetry International Festival dalam antologi, Mahligai Titi Payung antologi puisi mengenang Damiri Mahmud, Pringsewu, Berbisik Pada Dunia (2020).

Dari Kemilau Masa Lampau Antologi Esai dan Kritik, Sepenggal Rindu Dibatasi Waktu antologi cerpen (2015).

Masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia Yayasan Hari Puisi (2017).

Editor dan prolog antologi puisi Perempuan Bajak Laut karya Rahmanidar (2018), dan prolog Menghilir Sungai Tak Berkuala Himpunan Sajak Cinta Rakyat karya Yassinsalleh terbitan Pena Padu Malaysia, prolog kumpulan puisi Air Mata Laut dan Zikir Hati karya Laksamana Selat Lalang (2019)

Penulis: HermawanEditor: M Syari Faidar