Cakrawalaindonesia.id – Apakah ada kehidupan maju di Bumi sebelum era manusia muncul? Pertanyaan tersebut tentunya akan menjadi hal yang sangat menarik untuk dibahas.
Karena ada yang mengatakan bahwa mungkin saja ada manusia sebelum peradaban kita yang sekarang dimulai namun sudah hancur dan digantikan oleh generasi kita saat ini.
Professor of Astrophysics bernama Adam Frank yang ada di University of Rochester telah memberikan sebuah pandangan mengenai pertanyaan tersebut. Hal ini juga telah dimuat dalam sebuah tulisan bertajuk The Atlantic.
Pandangan pertama, kita bisa saja mengira-ngira tentang keberadaan peradaban sebelum manusia yang sekarang melalui penelusuran bekas maupun puing-puing bangunan yang telah ada.
Prakiraan tentang adanya keberadaan manusia pertama di muka Bumi memang masih dipertanyakan hingga saat ini. Namun diyakini manusia purba sudah hadir pada priode Kuarter atau pada akhir era Neozoikum.
Namun apabila kita mencoba untuk menelusuri lebih jauh, bayangkan saja dulu memang ada kehidupan sebelum kita dan kemungkinan bangunan yang ada dulu kini sudah berubah menjadi abu.
Bukti Kebenaran Kehidupan Sebelum Manusia
Lalu, apa yang bisa kita jadikan patokan untuk mencari bukti tentang kebenaran kehidupan sebelum manusia? Tentunya harus ada penelitian yang dilakukan pada sedimen yang ada di bumi. Akan tetapi, siapa nantinya yang akan memastikan berapa umur bangunan yang sudah menjadi abu tersebut?
Professor Adam Frank kembali menambahkan bahwa selain sedimen, bukti keberadaan manusia sebelum kita bisa saja ditelusuri dari jejak emisi yang telah dilepaskan ke bumi. Menariknya lagi, sekitar 56 juta tahun yang lalu, Bumi telah melewati Paleocene-Eocene Thermal Maximum (PETM).
Suhu rata-rata planet naik hinga 15 derajat Farenheit jauh di atas apa yang telah kita alami hingga saat ini. Bahkan, suhu musim panas yang sangat khas di kutub mencapai lebih dari 70 derajat Farenheit. Berdasarkan hal tersebut, tidak bisa disimpulkan secara pasti perihal adanya aktivitas dari peradaban lama sebelum era manusia sekarang.
