Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Joko Intarto: Warisan Pak Anab

Oleh: Joko Intarto

——
Ada tiga perkara yang tidak pernah terputus meski pemiliknya sudah meninggal dunia. Salah satunya: Ilmu yang bermanfaat.
——

Tahun 2014 Jagaters belajar ilmu menyusun laporan tahunan atau annual report dari Mas Anab Afifi (almarhum). Selanjutnya Jagaters ‘menitipkan’ Mas Hartono Sanjoto ke perusahaan Pak Anab, Bostonprice Asia. Hasilnya: buku laporan keuangan milik PT Telkom Indonesia Tbk menjadi juara ARA.

Tahun-tahun berikutnya, Jagaters masih berkolaborasi dengan Bostonprice Asia. Tetapi lebih pada memberi dukungan teknis produksi. Apalagi Mas Hartono kemudian pindah ke Ciamis, mengelola rumah sakit di sana.

Pada tahun 2019 Pak Anab kembali meminta saya agar Jagaters membuka divisi jasa penyusunan annual report. Saya tidak segera menanggapi. Karena jasa virtual event sedang ‘kenceng-kenceng’-nya. Sementara yang berlatar belakang jurnalis di Jagaters tinggal saya sendiri.

Pak Anab memang orang yang gigih. Walau saya berusaha membatasi keterlibatan Jagaters dalam produksi annual report, Pak Anab tidak menyerah. Awal tahun 2020, Pak Anab memaksa ngantor di studio Jagaters. Di belakang pasar PSPT itu.

Sekali atau dua kali seminggu ia ngantor di situ. Memanfaatkan ruangan studio, satu-satunya ruangan bebas asap rokok, di kantor saya. Dari situlah, lahir buku annual report PT Pesonna Optima Jasa.

Menurut Pak Anab, buku itu paling istimewa. Sebab, disusun pada saat pandemi. Semua dikerjakan secara online. Wawancara online. Pengumpulan data online. Penulisan online. Koreksi naskah online. Desain dan layout online. Revisi desain online. Bahkan cetaknya juga online.

Pengalaman menyusun buku annual report ini memang sangat unik. Tak akan pernah terlupakan. Tapi siapa sangka, itulah kolaborasi Pak Anab dengan saya yang terakhir kali.

Setelah annual report itu selesai, Pak Anab sibuk dengan proyek buku barunya: Banjir Darah, buku sejarah yang dikemas semi novel berlatar pemberontakan PKI tahun 1948.

Selama berbulan-bulan ia tak pernah lagi ngantor di Tebet. Ia sibuk mewawancarai saksi-saksi sejarah korban kebiadaban PKI itu di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pak Anab sempat menelepon satu kali saja, saat mengalami masalah teknis dalam diskusi bukunya secara online dengan IKAPI Jawa Barat. Karena tidak paham setting Zoom Meeting, acara diskusi berantakan karena diganggu pihak-pihak yang tidak senang dengan buku itu.

Hari ini, saya menerima sebuah email dari Pak Felix. Perusahaannya berencana meminta jasa Jagaters untuk menyusun laporan tahunan 2020. Jagaters harus mengajukan proposal dalam sepekan ke depan.

Membaca email Pak Felix, ucapan Pak Anab tiba-tiba terngiang di telinga saya. ”Jagaters harus bisa menjadi penyedia jasa penyusunan annual report bukan untuk saya atau Anda. Tapi untuk wartawan-wartawan junior yang korannya mau mati.”

Memberi manfaat kepada orang lain. Itulah motif bisnis yang diminta Pak Anab.

Masya Allah. Al-Fathihah buatmu sobat.(jto)

(***)

Joko Intarto, konsultan webinar & video conference, email: intartosaja@gmail.com