Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Jaga Keberagaman Budaya Indonesia, Yogya Gelar Budaya Etnis Diikuti 34 Provinsi

Kolaborasi seni dan budaya dipentaskan oleh pelajar dan mahasiswa dari 34 provinsi se Indonesia di City Mall Sleman, Senin (01/08/2022). (Dok: Adham/CIO)

SLEMAN(CIO) – Sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan antarpelajar mahasiswa se-Indonesia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pemerintah Provinsi DIY menyelenggarakan ‘Semarak Legenda Suku Nusantara (Selendang Sutra) Gelar Budaya Etnis 2022’.

Agenda tahunan yang sempat digelar secara daring karena pandemi Covid-19 akhirnya bisa diselenggarakan secara luring di Sleman.

Plt. Asisten Setda DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat sekaligus Paniradya Pati, Aris Eko Nugroho, mengatakan Gelar Budaya Etnis 2022 menjadi media interaksi dan wujud eksistensi peradaban yang semakin berkembang dan toleran.

“Tidak relevan lagi bila kita menjadikan etnis Nusantara ini menjadi sekat-sekat yang kemudian menghambat interaksi dan juga upaya membangun kebersamaan,” katanya, di Jogja City Mall, Senin (01/08/2022).

Acara yang didukung menggunakan Dana Keistimewaan dalam rangka membangun semangat nasionalisme itu memperkuat nilai-nilai keberagaman budaya dan kearifan lokal dari 34 provinsi se-Indonesia.

“Acara ini juga meningkatkan apresiasi mahasiswa dan pelajar dari berbagai daerah di Indonesia terhadap budayanya.” ungkap Aris.

Menurut Aris, perbedaan adalah proses budaya yang tidak perlu dipertentangkan apalagi menjadi pemicu konflik.

Oleh sebab itu, imbuhnya, Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya sebatas simbol melainkan menjadi dasar kebersamaan dalam perbedaan.

Keanekaragaman ras, suku, budaya, agama dan golongan, harus dijaga dengan rasa bangga sebagai bangsa yang besar, bangsa Indonesia.

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan “Indonesia kecil” yang menjadi contoh dari kebersamaan dan persatuan.

Secara tegas Aris menyampaikan, kenyamanan di DIY harus diciptakan oleh seluruh penghuninya—tanpa terkecuali.

“Tidak boleh ada keributan, gesekan atau konflik, antarsuku, ras, etnik, kelompok dan agama, di DIY!” harap Aris.

Pemerintah Provinsi DIY melalui Dinas Kebudayaan DIY memandang penting mengoptimalkan peran budaya.

Peran budaya ini diharapkan dapat melakukan aktivitas pembangunan identitas kebangsaan NKRI.

Pihaknya berharap Gelar Budaya Etnis 2022 dapat menjadi momen penting untuk mempererat persaudaraan antarsuku dan bangsa di Indonesia.

“Jangan mudah terpancing dengan sesuatu yang akhirnya dapat membuat kericuhan atau keributan,” pesan Aris.

Sebagai penutup, Paniradya Pati DIY itu mengingatkan kepada pelajar dan mahasiswa di DIY untuk meningkatkan apresiasi terhadap budaya daerah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.(***)