(CIO) — Ada beberapa tempat destinasi wisata yang recommended di Kota Bangkinang. Bangkinang merupakan ibukota dari Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Kabupaten Kampar sering disebut sebagai Serambi Mekkah-nya Riau sebutan lainnya Bumi Sarimadu atau ada juga yang menyebutnya Tanah Peradaban.
Banyak sekali tempat destinasi wisata yang sangat recommended di Kota Bangkinang yang layak untuk dikunjungi oleh wisatawan sebagai tempat berlibur atau piknik bersama sahabat atau keluarga tercinta.
Selain destinasi wisatanya yang menarik, Kota Bangkinang juga sangat terkenal dengan kesenian tradisional, tradisi budaya, situs sejarah, kuliner serta keramahtamahan masyarakatnya yang sangat welcome kepada pengunjung dari luar daerah.
Selain itu Kota Bangkinang juga memiliki beragam kuliner dengan bermacam varian yang cita-rasanya sangat luarbiasa dan tentu saja sangat memuaskan kerongkongan dan selera makan anda.
Jarak tempuh menuju ke Kota Bangkinang dari Kota Pekanbaru yang merupakan ibukota Provinsi Riau berkisar sekitar kurang lebih 65 kilometer atau menempuh waktu perjalanan sekitar satu jam dengan menggunakan kendaraan roda empat atau mengendarai minibus.
Berikut ini lima lokasi destinasi wisata di Kota Bangkinang yang direkomendasikan oleh Cakrawala Indonesia Online (CIO) buat anda:
1. Hutan Pinus Bukit Cadika
Hutan Pinus Bukit Cadika terletak di tengah Kota Bangkinang yang dahulu pernah menjadi Bumi Perkemahan Cabang Didikan Pramuka (Buper Cadika) diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia kedua H. M. Soeharto pada acara Pekan Penghijauan Nasional (PPN) ke XX Tahun 1980. Ditandai dengan adanya Penandatanganan Prasasti oleh Almarhum Presiden Soeharto. Masyarakat tempatan menyebut prasasti itu dengan sebutan Batu Hitam Cadika.
Kontur tanah dari lokasi Hutan Pinus Bukit Cadika yang perbukitan sangat cocok untuk lokasi kemping atau berkemah. Serta juga sangat cocok sebagai tempat berolahraga jalan santai atau jogging.
Selain itu pada malam harinya dari puncak Bukit Cadika atau bukit Pantian Ragi bisa melihat kelap-kelip lampu rumah milik. warga Kota Bangkinang. Masyarakat tempatan sering menyebutnya dengan istilah BATAM yang memiliki kepanjangan dari ‘Bangkinang Tampak Malam’.
Guna merawat dan menjaga kelestarian alamnya Bukit Cadika saat ini telah dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Cadika yang merawat serta membuat beberapa spot untuk memanjakan pengunjung guna berswaphoto atau berselfie ria yang nantinya bisa di share ke instagram atau akun sosmed lainnya.
Tarif atau tiket masuk ke lokasi Hutan Pinus Bukit Cadika juga sangat terjangkau hanya Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah). Dalam pengelolahan alam Bukit Cadika, Pokdarwis Bukit Cadika juga menerapkan Sapta Pesona, yakni: Aman, Tertib, Sejuk, Indah, Ramah Tamah dan Kenangan.
Suasana dan lingkungan Bukit Cadika masih sangat asri, pengunjung bisa menikmati suara merdu dari kicauan unggas yang berada di sekitaran lokasi. Selain itu desau angin yang membuat pucuk-pucuk pinus, mahoni, akasia dan cemara bergesekan menjadi simfony alam yang sensasinya membuat hati merasa damai, tenang dan syahdu.
2. Embung Sei Songsang.
Tidak jauh dari lokasi Hutan Pinus Bukit Cadika pelancong atau pengunjung bisa menikmati pesona dari Embung Sei Songsang. Adapun Embung Sei Songsang merupakan bendungan atau waduk PDAM sebagai cadangan air bagi masyarakat Kota Bangkinang yang masuk dalam pengawasan Balai Wilayah Sumatera (BWS) III.
Dulu bagi masyarakat Kota Bangkinang yang lahir sekitaran tahun 80-an atau 90-an menjadikan tempat ini sebagai tempat pemandian favorite bagi anak-anak dan remaja karena airnya sangat jernih dan suasana alamnya masih asri. Apalagi kalau sudah memasuki musim kemarau tempat ini menjadi sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat Kota Bangkinang.
Dulunya Embung Sei Songsang memiliki nama oleh masyarakat tempatan dengan sebutan Sungai Sungsang.
Tentu saja kondisi sekarang sudah sangat jauh berbeda dengan keadaan tahun 90-an. Sekarang Ompang Sei Songsang sudah memiliki ruang publik untuk pengunjung atau masyarakat yang ingin bernostalgia atau sekedar menikmati suasana alam dengan mendengarkan gemericik air dari waduk sehingga membuat hati menjadi tenteram dan damai.
Setelah puas menikmati suasana di sekitar lokasi Embung Sei Sonsang pengunjung bisa bergeser sekitar radius 5 kilometer ke arah Barat dengan menyusuri jalan raya tepatnya di belakang Kantor Bupati Kabupaten Kampar menuju lokasi Pemandian Sungai Hijau.
3. Pemandian Sungai Hijau
Pemandian Sungai Hijau kini selalu ramai dikunjungi oleh penduduk Kota Bangkinang sekitarnya atau wisatawan lokal setiap hari, puncak keramaiannya tentu saja pada hari libur pekan atau liburan sekolah.
Air di Pemandian Sungai Hijau mengalir dengan tenang dan airnya sangat bening sekali. Selain itu pepohonan yang berada di sekitar sungai menjadikan tempat ini sangat sejuk dan menjadi nyaman untuk bersantai bersama keluarga. Apalagi kalau membawa perbekalan makanan, hmmmm…. sungguh situasi yang membangkitkan selera makan.
Penamaan Sungai Hijau bukan karena airnya berwarna hijau, tetapi karena pemandangan lingkungan sekitarnya masih asri hijau, serta air di dalam sungai hijau menempel lumut yang berwarna hijau sehingga terlihatlah warna airnya yang bening seakan-akan berwarna hijau.
Pengunjung bisa memilih untuk mandi dan bersantai di area mana sesuai dengan keinginan hati, karena penduduk setempat telah membuat area pemandian menjadi beberapa tempat. Dari areal Sungai Hijau Satu sampai areal Sungai Hijau Empat yang lokasinya tidak begitu berjauhan. Pengunjung yang mau masuk kelokasi pemandian Sungai Hijau dikenakan tarif Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) perorang.
4. Taman Rekreasi Stanum
Taman Rekreasi Stanum pernah berjaya pada masa era 90-an. Tempat ini selalu padat dan ramai dikunjungi oleh muda-mudi atau orang tetua sekedar bersantai sambil membawa keluarganya untuk mandi atau bermain air di kolam renang Indopura atau waduk Stanum.
Bahkan di area perbukitan Stanum dahulu pernah dijadikan arena balap motocross yang dihadiri oleh pembalap-pembalap ternama di pulau Sumatera. Serta juga pernah diadakan gelaran pemilihan Raja dan Ratu Stanum Bangkinang.
Setelah sempat seperti mati suri, dengan dipenuhi oleh semak belukar, tidak terawat dan terbengkalai, kini Taman Rekreasi Stanum Bangkinang mulai menggeliat lagi. Banyak gelaran event-event yang ditaja oleh pengelola dengan berkolaborasi bersama komunitas-komunitas yang ada.
Di Taman Rekreasi Stanum selain memiliki suasana alam yang ditumbuhi oleh pepohonan juga memiliki Kolam Renang bernama Kolam Renang Indopura (Indonesia-Singapoera), juga ada Area Skateboard, Gedung Pertemuan, Villa atau Penginapan, Restaurant serta tempat Ibadah mushollah miniatur yang dibuat mirip dengan Mesjid Jami’ Air Tiris.
Taman Rekreasi Stanum sangat recommended bagi pasangan yang baru menikah untuk menikmati suasana bulan madu dengan menginap di villanya.
Dengan lokasinya yang luas Stanum juga cocok untuk kegiatan family gattering, menggelar acara seminar lokakarya atau reunian sekolah karena Stanum telah memiliki gedung pertemuan yang bisa disewakan.
5. Wisata Bukit Na’ang
Selanjutnya tempat yang direkomendasikan untuk pengunjung adalah Taman Wisata Bukit Na’ang yang terletak sekitar 8 kilometer atau menempuh waktu perjalanan kurang lebih 10-15 menit dari pusat Kota Bangkinang.
Dengan merogoh kocek Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah) pengunjung sudah bisa menikmati liburan bersama keluarga atau orang terkasih di Obyek Wisata Bukit Na’ang.
Bagi pengunjung yang mau menginap juga disewakan Cottage dengan tarif Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) permalam.
Selain memiliki Water Boom dan Kolam Pemancingan, di Obyek Wisata Bukit Na’ang juga ada Flyng Fox bagi anda penyuka olahraga ekstrim pemacu adrenalin.
Ada juga Jembatan Gantung, Three Top Adventure, Arena ATV, Danau Buatan, Taman, Arena Painball, Mushollah serta arena lainnya yang tentu saja masih asri dengan ditumbuhi oleh pepohonan yang rindang.
Sekian artikel untuk kali ini terkait Lima Lokasi Wisata yang direkomendasikan oleh Cakrawala Indonesia Online (CIO) bagi anda yang ingin berkunjung dan menikmati suasana liburan di Kota Bangkinang, Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Salam Wisata Bertubi-tubi. CIO.
(***)