Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Ini Karya Amalia dalam Buku Antologi Bersama 93 Penyair Membaca Ibu, Diterbitkan oleh TISI

Asetmu Sudah Kau Jual

Karya : Amalia Isma Adeliani Harahap

”Ah, Aku sekarat!”
Membaca almanak di langit Indonesia
Agustus—-September, di pundak si gadis
Rongga mata berbicara ; Aku ingin seperti mereka!”
Jiwaku ditombak habis zaman
Berdebah! dipatahkannya kaki lalu tangan
Mereka berbisik-bisik
Kutepuk dada berulang, Aku bisa! Kata-kata mulai terampas

Nasehat-nasehat memanggil gendang telingaku
“Nak, jangan penjarakan ucapanmu, babat habis mereka!”
Namun hukum yang telah bisu,
benih itu sudah berkembangbiak, hakku sisakan ampas!

“Kau tak sendiri, Nak!”
Aku menundukkan kepala, barangkali otak bisa berkompromi
Kupeluk tubuh dinding yang sedang menyaksikan
Aku pulang, aku kalah!
Hahahaha, bila aku berani mengusul diancam, dirobek paru-paru pun napas kau setubuhi
Aku sudah hancur, kau bergema di antara singgasana hakim
Seperti penyair itu,
Lengang, hilangnya pun misteri

Oh, cita-citaku setinggi Eiffel, ia kecup-kecup dada
Seharusnya aku menjadi Kartini!
Bernapas pantas memakai kebaya atau serupa Ruhanna Kuddus dengan kain songket
Tidak tidak! Kata mereka ; Asetmu sudah kau jual!

Riau, 01 Oktober 2021

(***)

Rantai Pendidikan

Karya : Amalia Isma Adeliani Harahap

“Inang, aku rindu peluk kasihmu!”
Menangis di pelosok sisi hitam yang tandus
Aku menepuk dada
Sejenak bersuam dalam pendidikan sederhana

/Bayi – Di kasur keriput yang jantan itu
Inang kerap menjadi satpol bagi bocah ingus
Disajikannya selingkar kasih, sebakul doa-doa
Napas putus mengiba, ia teriaki nyamuk mengganggu lelapku

/SD- ladang-ladang harta, rumah tihangnya loyo
Adik tangga bermain drama, ialah Inang berperang dengan padi, nanah meremukkan kaki
Memikul tanggungan ekonomi
— Bagaimana mendeklarasikan cinta, Inang?

/SMP- Tentang Inang menyamar sebagai malaikat belajar ; Kau kah itu, Inang?”
Perempuan peyot seramai knalpot, di bawah lentera semprong
Menunggu bocah berhitung, 1 2 3 4 ah.. sulitnya
Sedang tubuh diganjal lelah dan bibir bantal rindu liurmu

/SMA/ Mahasiswa – Dari benang yang tertanggal di putih abu-abu dan bias almamatermu
Terkadang serupa kancil lupa pesanmu
Lalu di selembar meja, bersama sepotong tempe, gelas-gelas hampa menganga ( Inangku)
Sedang; “Aku”; menanak buaian cinta dari dia :Maafkan, Inang”

/1 Matahari jauh menepi, jemari-jemari halus tak kutemui
/2 Melewati sisa jamuannya, kubebaskan genangan mata dan jantung mementaskan luka
/3 Kuperhatikan sepotong kenangan
/4 Gerbang lalu menyibak rindu “Aku selesai bersekolah”

Riau, 25 September 2021

NB : Inang adalah panggilan untuk “Ibu” dari suku Batak Sumatera Utara.

(***)

Amalia Isma Adeliani Harahap.
Lahir di Sei Rumbia, Sumatera Utara, 13 Desember 1997.

Domisili, Tapung Hilir, Kampar Riau. Sedang bekerja di kesehatan. Apotek Alkhair Kotagaro.

Anak dari pasangan Bapak Ali Muddin Harahap dan Ibu Suryani Siregar, S.Pdi

Amalia, mencintai sastra sejak di bangku sekolah dasar, tampil dari panggung ke panggung.

2020 mulai menjatuhkan hati masuk dunia sastra dengan menulis puisi dan beberapa cerpen. Penulis disapa akrab dengan sebutan “Nyonya Marsinah.”

Amalia hobi membaca, berpentas sejak kecil dan memasak serta traveling. Juga sering berpartisipasi menciptakan karya di bumi Pertiwi. Seperti ;

Cocor Bebek (Amor Tringulo, 2020), antologi Yang Tersisa Tentang Aksara (Jendela Sastra Indonesia, 2020), Tentang Rasa (Anindita Publisher), Lafadz Setetes Embun (Asharinz Media, 2021), Goresan Aksara Renjana (Pelangi Media 2020),
SAJAK Masa Lalu (Puasifa Published)

Amalia suka tantangan. Terlebih berlomba-lomba di dalam suatu event, bertemu dengan penyair hebat di seluruh Indonesia. Suka mengumpulkan prestasi dari berbagai sumber dan siapapun pesaingnya. Dan Alhamdulillah sudah mencicipi beberapa kejuaraan event selama satu tahun ini. (11 November 2020- Desember 2021). Misalnya saja;

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL PIRAY MEDIA UTAMA, JAWA TENGAH

JUARA 1 JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL PELANGI MEDIA, JAWA TIMUR

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL AL QALAM MEDIA LESTARI, KUNINGAN

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL EGANS FAMILY, JEMBER

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL SALAM PEDIA, INDRAMAYU

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL PIRAI MEDIA UTAMA JILID 2, BEKASI BARAT

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL PIRAI MEDIA UTAMA JILID 3, PIRAI MEDIA UTAMA

JUARA 1 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL AL QALAM MEDIA LESTARI, MOJOKERTO

JUARA 3 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL PIRAY MEDIA UTAMA, BEKASI BARAT

JUARA 3 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL ANINDITA PUBLISHED, BALI

JUARA 3 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL RDAMOND PUBLISHER, MALANG

JUARA 2 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL PENERBIT SULAWESI

JUARA 2 LOMBA CIPTA PUISI NASIONAL GORESAN BERSAMA, JAWA TIMUR. Dan masih ada beberapa lagi.

Beberapa penghargaan juga ;
PENYAIR TERUNIK
PENYAIR TERBAIK
PENYAIR TERFAVORIT

Pencapaian prestasi teristimewa bagi AMALIA;

JUARA 1 (TOP ONE INDONESIAN POET IDOL). Ajang pencarian bakat sastra bergengsi 2021, perwakilan dari Riau. EGANS FAMILY dan beberapa penerbit lainnya.

POPULER karya “Marsinah si Lacur Negeri” 2020-2021 dan diakui oleh sastrawan Indonesia.

LOLOS dan masuk sebagai Penyair dari 93 Penyair Membaca Indonesia/ IBU dari 34 provinsi mewakili. Salah satu anak muda yang masih pemula berada di sana, di antara sastrawan tanah air.

Karya yang berhasil diterbitkan;

Engtangled Mafia Ini LOVE (Novel by Azizah Published, 2020), Assalamualaikum My Hubby (Novel by Guepedia, 2020)
Cocor Bebek (Cerpen by Pelangi Media, 2020)
Air Mata Pengantin (Cerpen by Guepedia 2021)

Selain berkarya, Amalia juga masih menulis di platform seperti ; Wattpad.
Sekarang sedang menyusun antologi puisi ” Di Riau Aku Berpuisi”.

Semoga di masa yang akan datang, Amalia bisa menjadi sukses dan kreatif.

(***)