Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
RIAU  

ILUNI UI Wilayah Riau Taja Seminar Nasional, Angkat Tema: Upaya Penanganan Stunting di Era Transformasi Digital Kesehatan

ILUNI UI Wilayah Riau Taja Seminar Nasional, Angkat Tema: Upaya Penanganan Stunting di Era Transformasi Digital Kesehatan

PEKANBARU(Cakrawalaindonesia.id) — Seminar Nasional Stunting yang ditaja oleh Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) Wilayah Riau di Menara Poltekkes Riau, Jl. Melur 103, Sukajadi Kota Pekanbaru, pada Sabtu (26/7/2025) dimulai pukul 07:30 WIB dan berakhir pada pukul 14:30 WIB.

Seminar Nasional ini mengangkat tema “Upaya Penanganan Stunting di Era Transformasi Digital Kesehatan”, dengan menghadirkan narasumber nasional dari Universitas Indonesia, Universitas Riau, Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Poltekkes Kemenkes Riau, dan SKK Migas dari berbagai latar belakang, antara lain akademisi, praktisi kesehatan dan perwakilan industri migas.

Seminar Nasional Stunting merupakan sebuah acara pertemuan ilmiah yang membahas tentang masalah stunting di Indonesia khususnya wilayah Riau. Stunting dapat di defenisikan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya.

Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, memberikan informasi terbaru, serta mencari solusi dan strategi dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di berbagai tingkatan, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Pada acara seminar ini dihadiri oleh Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau, drg. Sri Sadono Mulyanto, M.Han, memberikan sambutan acara dan Keynote Speaker Seminar Nasional upaya penanganan stunting di era transformasi digital kesehatan.

Kadiskes drg. Sri Sadono Mulyanto, M.Han menyoroti pentingnya peran berbagai pihak dalam upaya penanggulangan stunting, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, akademisi, dan masyarakat. Diharapkan program nasional penanganan stunting ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah stunting, memberikan informasi terkini tentang penelitian dan praktik terbaik dalam pencegahan dan penanganan stunting, memperkuat kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan, Mencari solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia khususnya wilayah Riau.

Pembicara dan materi pada Seminar Nasional dengan tema: Upaya Penanganan Stunting di Era Transformasi Digital Kesehatan yang ditaja oleh ILUNI UI Wilayah Riau, antara lain:

Pembicara 1: Prof. dr. Arfianti, M.Biomed, M.Sc., PhD, dengan Materi Seminar: ”Stunting: Bagaimana Interaksi Genetik dan Lingkungan Mempengaruhi Perkembangan Anak”. Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh dua faktor utama: genetik dan lingkungan. Genetik menentukan potensi dasar anak, namun lingkungan yang mendukung atau merugikan dapat mempercepat atau memperlambat proses perkembangan tersebut.

Faktor lingkungan, seperti pola makan, kualitas air, sanitasi dan faktor sosial-ekonomi, dapat berperan besar dalam menentukan status gizi dan kesehatan anak, yang pada akhirnya mempengaruhi potensi tumbuh kembangnya. Di era transformasi digital, pemantauan dan pengumpulan data tentang faktor-faktor ini menjadi lebih efisien, memungkinkan deteksi dini potensi masalah pada perkembangan anak.

Pembicara 2: Prof. Dr. Aslis Wirda Hayati, S.P., M.Si, dengan Materi Seminar: ”Metode Baru Deteksi Dini Stunting Menggunakan Pyridinium Crosslink Sebagai Biomarker”. Dengan kemajuan teknologi, deteksi dini stunting kini bisa dilakukan lebih cepat dan akurat. Pemanfaatan aplikasi berbasis AI dan sensor digital memungkinkan pemantauan pertumbuhan anak secara real-time.

Data yang terkumpul dari berbagai perangkat seperti timbangan pintar atau aplikasi kesehatan berbasis seluler memungkinkan para ahli dan orang tua untuk memantau status gizi anak dan mendeteksi gejala stunting jauh sebelum masalah berkembang lebih serius. Teknologi ini memungkinkan intervensi lebih awal, yang sangat penting untuk mencegah kerusakan jangka panjang pada perkembangan fisik dan mental anak.

Pembicara 3: Dr. Mitra, SKM., MKM, dengan Materi Seminar: ”Intervensi Spesifik dan Sensitif dalam Penanggulangan Stunting”. Pendekatan intervensi yang spesifik dan sensitif sangat diperlukan dalam menangani stunting. Setiap anak mungkin memiliki faktor risiko yang berbeda, seperti kekurangan gizi karena pola makan yang tidak seimbang, atau infeksi berulang yang mengganggu penyerapan nutrisi.

Oleh karena itu, pendekatan berbasis bukti yang memperhitungkan faktor-faktor tersebut sangat penting. Program yang menggabungkan nutrisi, kesehatan, pendidikan, dan pemberdayaan keluarga akan lebih efektif dalam memerangi stunting. Teknologi pun berperan dalam memberikan rekomendasi intervensi yang lebih personal sesuai dengan kondisi masing-masing anak.

Pembicara 4: Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, M.P.H, dengan Materi Seminar: ”Peran Perguruan Tinggi dalam Mendukung Pembangunan Kesehatan”. Institusi pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan, melakukan riset inovatif, serta menyebarluaskan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat.

Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan sektor swasta, perguruan tinggi dapat mencetak tenaga ahli yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga paham akan pentingnya pendekatan holistik terhadap masalah kesehatan seperti stunting. Mereka juga dapat berperan dalam program-program pengabdian masyarakat, menyebarkan informasi kepada keluarga dan masyarakat, serta mengembangkan teknologi yang mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Pembicara 5: Yanin Kholison, S.Sos., M.Si, dengan Materi Seminar: ”Peran Industri Hulu Migas dalam Penanggulangan Stunting pada Masyarakat di Daerah Sekitar Wilayah Kerja Operasi”. Sektor industri migas, yang sering beroperasi di daerah terpencil, memiliki peluang besar untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat di sekitar lokasi operasinya. Beberapa inisiatif yang dapat dilakukan oleh perusahaan migas meliputi penyediaan fasilitas kesehatan, program pemberian makan bergizi, serta penyuluhan kesehatan dan kebersihan kepada masyarakat lokal.

Melalui Corporate Social Responsibility (CSR), industri migas dapat berkontribusi dalam pengurangan stunting dengan memberikan akses lebih baik ke layanan kesehatan, gizi, dan pendidikan bagi anak-anak di komunitas yang mereka layani. Kolaborasi antara sektor industri dan pemerintah lokal dapat mempercepat pencapaian tujuan kesehatan nasional.

Ketua ILUNI UI Wilayah Riau Dr. Ibnu Rusdi, S.Kep., M.Kes. menyampaikan dengan terselenggaranya seminar nasional stunting ini, diharapkan dapat mengatasi permasalahan stunting dan perlu dilakukan upaya yang komprehensif dan terintegrasi, dalam peningkatan pengetahuan tentang gizi dan perawatan kesehatan, peningkatan akses terhadap pangan bergizi, peningkatan akses terhadap layanan Kesehatan, peningkatan perilaku dan pola asuh yang tepat, peningkatan sanitasi dan hygiene serta keterlibatan masyarakat dalam upaya penanggulangan stunting.

Dr. Ibnu Rusdi, S.Kep., M.Kes, berharap semoga seminar nasional stunting ini memberikan kontribusi positif dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di Indonesia khususnya wilayah Provinsi Riau, serta mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, dan produktif.(***)