Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Hadiri Pertemuan BoG World Water Council di Beijing, Indonesia Sampaikan Perkembangan Persiapan World Water Forum ke-10 Tahun 2024

World Water
Hadiri Pertemuan BoG World Water Council di Beijing, Indonesia Sampaikan Perkembangan Persiapan World Water Forum ke-10 Tahun 2024

JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan laporan perkembangan persiapan World Water Forum ke-10 tahun 2024 dalam the 84th Board of Governors (BoG) Meeting of the World Water Council yang berlangsung di Beijing, China mulai 8 hingga 9 September 2023.

Seperti diketahui, pada World Water Forum ke-9 di Senegal, Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah perhelatan World Water Forum 2024 yang merupakan forum air internasional terbesar di dunia. Acara World Water Forum ke-10 ini akan berlangsung di Bali pada 18-24 Mei 2024.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjaja mewakili Panitia Nasional (National Organizing Committee) mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia bersama World Water Council telah melakukan berbagai langkah persiapan yang matang jelang the 10th World Water Forum yang tersisa 8 bulan lagi.

“Kurang dari setahun lagi World Water Forum ke-10 tahun 2024 akan digelar, Pemerintah Indonesia berupaya menjadikan acara di Bali ini sebagai momen bersejarah, dimana World Water Forum merupakan forum internasional terbesar yang mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang air dan membuat komitmen global di bidang air,” kata Endra.

World Water Forum yang diadakan setiap tiga tahun sekali merupakan sebuah proses yang terus berkembang sejak digelar pertama pada tahun 1997 di Marrakesh hingga forum kesembilan di Senegal. Dalam prosesnya, air menjadi perhatian para pengambil keputusan tingkat tinggi seperti kepala negara, anggota parlemen, menteri, dan pemangku kepentingan lainnya.

“Kami dapat memastikan bahwa Panitia Nasional (NOC) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo akan bekerja dengan mitra global dan lokal terkait untuk mencapai hasil dan dampak yang baik dalam mengatasi berbagai isu tentang air di dunia. Presiden Joko Widodo telah membawakan pesan tentang air pada dunia dan bagi para kepala negara dalam pertemuan G20 di Bali dan Kick-off of 10th World Water Forum di Jakarta,” ujar Endra.

Sebagai tonggak persiapan menuju World Water Forum ke-10 tahun 2024, Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan Kick-off Meeting atau Stakeholder Consultation Meeting (SCM) ke-1 yang berhasil diselenggarakan pada tanggal 15-16 Februari 2023 di Jakarta Convention Center. Lebih dari 1.400 peserta dari lebih 58 negara menghadiri acara ini.

Dalam proses tematik, World Water Council dan Panitia Nasional telah menerima lebih dari 400 peminat untuk menjadi Topic Coordinator. Sementara, untuk proses regional, terdapat 4 region yang sedang berjalan proses diskusinya dalam menyusun rencana kerja, hasil dan peta jalannya.

Adapun dalam proses politik, telah dilakukan penandatanganan kesepatan kerjasama dengan UNESCO untuk proses tingkat Menteri dan United Cities and Local Government (UCLG) untuk proses tingkat Local Authorities. Serta yang terakhir saat 3rd International Conference on Water and Climate pada 6-7 Juli di Maroko, perjanjian ditandatangani antara Panitia Nasional dan International Networks of Basin Organizations (INBO) untuk proses politik pada tingkat otoritas wilayah sungai (river basin authorities).

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia juga akan menggelar Stakeholder Consultation Meeting (SCM) ke-2 pada tanggal 12-13 Oktober 2023 di Bali dengan proses yang inklusif pada proses tematik, regional dan politik.

“Kami menargetkan sekitar 800 peserta dari nasional dan internasional untuk menghadiri SCM ke-2. Pertemuan ini bertujuan untuk membentuk kelompok kerja, mendiskusikan rencana kerja untuk Forum pada setiap prosesnya, serta tindak lanjut setelah forum berakhir,” kata Endra.

SCM ke-2 dari World Water Forum 2024 akan menjadi tempat bagi para pemangku kepentingan yang berpartisipasi dalam proses politik, tematik, dan regional dalam sisa waktu 8 bulan terakhir, termasuk memastikan bahwa Forum menghasilkan output dan benefit yang konkrit untuk Indonesia sebagai tuan rumah.