JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah Dirjen Imigrasi dan jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang terus berupaya memaksimalkan pelayanan imigrasi yang prima melalui berbagai transformasi ke depan.
Berbagai inisiasi dan transformasi keimigrasian misalnya visa, pelayanan cepat di bandara adalah bentuk dukungan nyata untuk mewujudkan target wisman yang jumlahnya naik dua kali lipat di tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 yakni sebanyak 3,5 juta – 7,4 juta.
“Saya menaruh kepercayaan yang sangat tinggi bahwa dengan semangat baru Dirjen Imigrasi dan jajaran akan mampu untuk melakukan transformasi dari segi pelayanan yang lebih baik dan inovasi baru agar peningkatan kunjungan serta lama tinggalnya wisatawan mancanegara di Indonesia bisa kita optimalkan,” kata Menparekraf Sandiaga seusai melakukan kunjungan keliling Bandara Internasional Soekarno–Hatta, dan diskusi dengan Dirjen Imigrasi Jumat (12/1/2022).
Selain Dirjen Imigrasi dan jajaran, turut mendampingi kunjungan dan diskusi adalah GM Bandara Soekarno Hatta dan Wadirut Injourney.
Rombongan keliling melakukan pengecekan kesiapan bandara dalam menangani lalu lintas pergerakan termasuk wisatawan mancanegara.
“Hingga November 2022, jumlah kunjungan wisman ke Jakarta mencapai 810.627 kunjungan yang berasal dari Malaysia, Singapura, Tiongkok, Arab Saudi, dan Jepang sebagai Top 5. Semoga di tahun ini dengan adanya berbagi inovasi dan perbaikan di Bandara Soetta sebagai pintu masuk utama Indonesia dan pelayanan visa yang maksimal, Indonesia dapat menarik lebih banyak dan memberi pengalaman terbaik bagi wisatawan”.
Menparekraf juga memuji rencana perluasan skema e-VoA (Electronic Visa On Arrival). e-VoA yang diluncurkan oleh Kemenkumham pada November 2022 merupakan sebuah inovasi yang memungkinkan dan mempermudah wisatawan mancanegara (wisman) melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia.
“Dengan e-VoA yang lebih teramplifikasi secara luas dan mereka tidak perlu lagi mengantri dua kali, sehingga bisa langsung ke counter imigrasi. Ini akan lebih memudahkan para wisatawan mancanegara,” ujar Sandiaga.
Menparekraf juga memerintahkan jajarannya untuk turut mendukung sosialisasi kebijakan eVoA tersebut kepada seluruh stakeholders pariwisata.
Sementara, Direktur Jendral Imigrasi Kemenkumham Silmy Karim mengaku dalam waktu dekat pihaknya memang berencana meluncurkan Golden Visa yang diperuntukkan bagi _special talent digital_, _investor_, atau pelaku industri yang sekiranya dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ekonomi Indonesia ke depan.
“Dan ini akan memudahkan para turis ataupun investor ketika di Indonesia. Ini yang didorong supaya kita menghasilkan pelayanan yang cepat dan _user friendly_. Kira-kira Golden Visa ini dalam waktu dekat akan kita luncurkan,” katanya.
Dalam diskusi yang dipimpin Menparekraf tersebut, juga dibuat kesepakatan untuk melakukan pertemuan secara rutin antarstakeholders terkait membahas berbagai perkembangan dan upaya pelayanan untuk mencapai target 7,4 juta wisman di tahun 2023 ini.
Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam acara tersebut Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya; Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini; dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf.