Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Cerpen: Dari Dapur Rumah Nenek (Bagian-5)

Oleh: Mastiardi, Entrepreneur.

(CIO) — Selain Joko, Andi, Pijon, Nafi, Ir, Hendrik, dan beberapa lainnya yang tentu terlalu panjang jika saya sebutkan satu persatu. Ada satu teman masa SMP dulu namanya Ori. Kami memang beda sekolah. Saya SMP Airtiris, Ori SMP Rumbio. Namun Kami satu markas dan satu gank.

Ori adalah putra dari Seniman Kampar H Surya Abdullah. Ori memilih menekuni bengkel Bapaknya dari pada berkutat pada alat-alat musik yang ada di studio rumahnya.

Ori ini selalu dicari ke markas saat pagi. Kadang sampai dibangunkan. Ori ini punya kelebihan memiliki daya ingat yang kuat mengenai angka-angka. Tentu ia hafal bilangan kunci pas yang selalu ia gunakan di bengkelnya.

Ia pendiam dan jauh beda dibanding Andi yang suka membual. Warna kulitnya juga beda. Warna rambut hampir sama. Saya akan menyampaikan kelebihan unik Ori ini.

Kami tahu ketika ada yang mencari Ori ke markas, misal Ori tidak dijumpai di markas, mungkin lagi menginap di tempat lain atau menginap di rumahnya. Tapi saya rasa teman-teman dulu jarang yang menginap di rumahnya. Meski pada masuk sekolah pagi, biasa bangun subuh di markas dan mereka pulang, lalu ke sekolah.

Biasa orang-orang dewasa yang datang ke markas mencari Ori, meski ia tak mengatakan keperluannya apa. Biasa kami tahu mereka pasti mau menanyakan berapa plat nomer mobil sianu, plat motor siana. Apalagi kalau bukan terkait mimpi-mimpinya semalam.

Kalaupun Ori dijumpai di markas, Ori hanya dalam hitungan detik menjawab pertanyaan terkait plat nomer tadi. Karena Ori memang hafal semua plat nomer kendaraan orang kampung dan kampung sebelah.

Kadang, sore hari atau malam yang datang, pagi itu datang lagi mengantar rokok ke markas. Bisanya untuk Ori. Gak tahu itu rokok apa, mungkin saja yang mengantar lagi ulang tahun setelah jawaban nomer-nomer kendaraan yang dijawab Ori. Kami hanya berkepentingan terhadap rokok yang diantar. Rokok Ori pun jadi rokok bersama.

(***)

Biografi penulis:

Mastiardi yang mantan Bankir ini berprofesi sebagai penjual pulsa, yang bergerak di UMKM dengan bendera bisnis Sakti Network (SN).

Ia juga tercatat sebagai anggota Pegiat Literasi Rokan Hulu (PLR) dan Pengurus Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kabupaten Rokan Hulu.