YOGYAKARTA(CIO) – Tercatat setiap tahun museum di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bertambah. Namun, pemerintah belum menetapkan Yogyakarta sebagai Kota Museum.
Setidaknya ada 59 museum menjadi anggota dan calon anggota Badan Musyawarah Musea (Barahmus) DIY.
“Setiap tahun jumlahnya terus bertambah,” ungkap Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo SPd MPd, di Museum Yogya Kembali, Senin (08/08/2022).
Banyak museum berkualitas di Yogya yang mengoleksi benda-benda bersejarah terutama tentang sejarah pahlawan nasional seperti Pangeran Diponegoro, Ki Hajar Dewantara, Sri Sultan Hamengku Buwono dan Dr Sardjito.
Menurut Bambang Widodo, sudah waktunya Yogyakarta menerima predikat sebagai Kota Museum.
Dari pantauan CIO, banyak museum-museum tersebar di Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih perlu perhatian serius dari pihak-pihak terkait meski dikelola secara mandiri.
Museum-museum di DIY telah memberikan kontribusi besar terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
“Inspirator untuk pengelolaan museum adalah Yogyakarta, Bali dan Jakarta, ketiga daerah tersebut pengelolaan museumnya sudah lebih baik,” ucap Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu Supadma Rudana, dikutip dari laman resmi Asosiasi Museum Indonesia.
Menilik pertemuan nasional museum se-Indonesia di Yogyakarta lima tahun lalu tidak hanya membahas strategi pengelolaan museum, namun, juga peduli terhadap keberlangsungan hidup matinya museum di Indonesia.
Pertemuan itu diselenggarakan oleh Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Kementerian Pedidikan dan Kebudayaan bekerja sama dengan Pemprov DIY dan Asosisasi Museum Indonesia (AMI),
Lahirnya Badan Musyawarah Musea (Barahmus) di Yogyakarta menguatkan Yogya layak menjadi Kota Museum meski tidak sedikit museum yang perlu direnovasi besar-besaran.
“Museum-museum yang ada di DIY sangat luar biasa,” ungkap Ketua Umum Barahmus DIY, Ki Bambang Widodo.(***)