PEKANBARU(CIO) — Dewan Kesenian Riau (DKR) menggelar malam puncak Rarak Cipta Musik tahun 2022 yang berlangsung di Laman Cik Leman, Komplek Bandar Serai, Purna MTQ, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu malam (11/06/2022).
Helat yang bertemakan Nandung ini mengangkat nilai kearifan lokal dalam nyanyian menidurkan anak yang ada di Provinsi Riau dan dikemas dalam bentuk komposisi musik yang baru dengan tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi.
Rarak Cipta Musik ini adalah upaya DKR memberi wadah ekspresi di bidang musik dengan cara kompetisi atau perlombaan. Dan Rarak Cipta Musik DKR 2022 ini diikuti 16 peserta se-Riau, namun sampai batas tenggat waktu pendaftaran hanya 10 peserta yang mengirim karya komposisi musik mereka dalam bentuk video. Dari 10 peserta itu, diambil 5 besar dan 5 besar ini tampil secara langsung pada malam itu.
Sebelum pengumuman penyaji terbaik Rarak Cipta Musik DKR 2022, dalam sambutannya Ketua Umum DKR Taufik Hidayat mengatakan, Rarak Cipta Musik mengangkat tema Nandung, ini sesuai dengan visi dan misi DKR saat ini, akan Ekspansi Seni Budaya Berbasis Ekonomi Kreatif. Kemudian mengemas kegiatan dari tradisi menjadi industri.
“Kami coba merespon tradisi lisan ini dalam bentuk komposisi musik, bagaimana menjawab ataupun mengekspresi sesuatu yang lisan dalam bentuk musik atau bentuk media lain,” kata Taufik Hidayat yang biasa disapa Atan Lasak.
Ia melanjutkan, Rarak Cipta Musik terbaik satu akan direkam di studio DKR dan terbaik satu ini nantinya dipromosikan ke 86 negara oleh Mercusuara Indonesia Platform Digital.
“Seperti yang saya katakan tadi bahwa dari tradisi menjadi industri dan ketika viral di 83 negara nantinya, maka senimannya mendapatkan royalti. Royalti itu bukan masuk ke DKR tetapi masuk langsung ke senimannya,” Taufik Hidayat.
Hadir pada helat tersebut, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kadisbud Riau Raja Yoserizal Zein, Kadispar Ekraf Riau Roni Rahmat, Kepala Bahasa Riau Toha, Sekum DPH LAMR Junaidi Dasa, Sekum DPH LAMR Pekanbaru Bambang, sejumlah ormas kedaerahan dan undangan lainnya.
“Alhamdulillah, kegiatan DKR ini adalah bentuk kepedulian Gubri Syamsuar terhadap seni budaya. Kepedulian itu dilakukan dengan kerjasama Pemerintah Provinsi Riau bersama DKR. Kegiatan ini kerja sama DKR dengan Pemprov Riau dalam bentuk dana hibah,” ungkap Taufik Hidayat.
Serangkai dengan kegiatan tersebut, dilakukan Penandatanganan MoU dengan Mercusuara Indonesia Platform Digital yang disaksikan Gubri Syamsuar dan diakhiri dengan sesi foto bersama.
Rarak Cipta Musik DKR tersebut, ditutup dengan pengumuman penyaji terbaik dan non rangking, sebagai berikut:
1. Riau Street Musician penyaji terbaik I, asal Pekanbaru.
2. Sanggar Sendayung penyaji terbaik II dari Kampar.
3. Tingkah Zapin penyaji terbaik III asal Pekanbaru.
Penyaji terbaik non ranking
– Pura Mahligai dari Kota Dumai.
– Rumah Seni Balai Proco dari Rohul.
(MC Riau/nb)