Oleh: Ahmad Sholeh, Pedagang Sembako
(CIO) — Kemarin, ditanggal yang sama, tahun lalu Presiden Joko Widodo mengumumkan terkait pandemi Covid-19 melanda negara kita, Indonesia.
Kala itu pro kontra terkait pandemi ini cukup seru. Bahkan momen Pak Presiden menyatakan negara darurat Covid-19 itu dianggap terlambat.
“Harusnya awal tahun sudah diwarning, telat sudah!!” Itu komentar nitizen hehehe.
Saya tidak menonton langsung konferensi press Pak Presiden. Pasalnya saya lagi kulakan barang dagangan. Tahunya dari medsos.
“Sudah nyampe Indonesia toh? waduuhh..” gumam saya dalam hati.
Beragam tanggapan di masyarakat. Ada yang ngerasa takut, ada yang cuek, ada yang langsung gerak nyari aman, ada yang malah bertengkar, dan lain sebagainya pokoknya seru hahahaha.
Saya sendiri terus mengamati, sesekali melihat kondisi penjualan. Sejak Maret sampai bulan Juli itu dagangan mengalami penurunan. Sempat saya tulis di FB.
Banyak sudah orang yang jadi korban keganasan virus ini. Saya turut berduka cita bagi teman-teman yang mungkin bapak atau ibunya, atau adik kakaknya atau saudara-saudaranya, suami atau isterinya yang menjadi korban dari serangan virus Covid-19.
Ya, kita wajib bersyukur diberikan kesempatan menjadi saksi kejadian luar biasa pandemi corona. Dan bisa melewatinya sampai sekarang ini, sehat, bahagia, dan mantap jaya. Alhamdulillah.
Duh Gusti, terima kasih ya atas semuanya. Pokoknya luar biasa dehh.
(***)