MAKASSAR(Cakrawalaindonesia.online) – Guna mewujudkan energi berkeadilan, pemerintah hadir melalui PT PLN (Persero) menyalurkan sambungan listrik gratis dari program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 3.860 rumah tangga yang tidak mampu di Sulawesi Selatan.
Penyalaan sambungan listrik gratis ini secara simbolis dilaksanakan di dua tempat berbeda yakni di Desa Mattirotasi, Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, pada hari Kamis (08/09/2022) lalu, serta Sabtu (10/09/2022) di Desa Tancung, Kecamatan Tana Sitolo, Kabupaten Wajo.
Bupati Wajo, Amran Mahmud memberikan apresiasi atas bantuan sambungan listrik gratis dari Kementerian ESDM dan PLN. Bantuan ini tentu saja mampu meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian bagi masyarakat, terkhusus bagi Desa Tancung yang sebelumnya belum pernah tersambung listrik.
“Kami berharap mudah-mudahan sambungan untuk 3.000 warga di Desa Tancung yang belum berlistrik bisa segera dituntaskan. Supaya tidak ada lagi masyarakat Wajo yang tidak bisa mengakses listrik,” terang Amran.
Salah seorang penerima Program BPBL, Norma, di Kabupaten Wajo menyampaikan rasa kegembiraannya atas adanya program ini. Sebab keberadaan sambungan listrik tentu saja akan sangat membantu usaha tenun yang sedang ia tekuni sekarang.
“Saya merasa bahagia menerima bantuan penyambungan listrik, karena ini akan sangat membantu dalam penerangan saat kerja. Bukan cuma kerja, kalau ada listrik kan semua jadi mudah,” ujar Norma.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan, Wanhar menjelaskan bahwa bantuan kepada 3.860 penyambungan listrik ini menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2022 sekitar Rp 3,7 miliar. Kegiatan bantuan penyambungan listrik ini berlandaskan pada Peraturan Menteri ESDM Nomor 3 Tahun 2022 tentang Bantuan Pasang Baru Listrik Bagi Masyarakat Tidak Mampu.
Ia pun memberikan apresiasi sinergi dan dukungan kepada para stakeholder dalam penyaluran sambungan listrik lewat program BPBL.
“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas semua pihak yang membantu proses penyalaan listrik dan untuk 3.000 warga desa Tancung yang belum mendapatkan akses listrik, Insya Allah tahun 2022 bisa mencapai 100 persen,” ujar Wanhar.
Anggota Komisi VII DPR RI, Andi Yuliani Paris berharap dengan adanya kehadiran listrik dari PLN semoga bisa membantu anak-anak dalam kegiatan belajar serta bisa mendorong kesejahteraan bagi masyarakat.
“Terima kasih PLN, Kementerian ESDM atas kerja samanya. Mari kita bersinergi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ungkap Andi Yuliani Paris.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua PLN Adi Priyanto menyatakan dengan meratanya listrik bagi seluruh masyarakat tidak mampu khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan, diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat serta rasio elektrifikasi menuju 100 persen. Tercatat pada saat ini, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,81 persen.
“Dengan kerja sama dan dukungan para stakeholder, PLN berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Yakni dengan mempermudah akses listrik bagi keluarga yang tidak mampu untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik,” jelas Adi.
Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan telah menargetkan kepada 80.000 rumah tangga yang tersebar di Indonesia, bagi masyarakat tidak mampu yang tinggal di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) dan terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DKTS) menjadi sasaran program BPBL melalui APBN Tahun Anggaran 2022.
Setiap keluarga penerima program BPBL akan mendapatkan fasilitas seperti pemasangan instalasi listrik rumah sebanyak 3 titik lampu + 1 stop kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO); serta pengisian token listrik perdana secara gratis. Sehingga begitu pemasangan listrik selesai, masyarakat bisa langsung menggunakannya.(***)