Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
RIAU  

Warga Kota Lama Rohul Resah, Sekelompok Orang Atasnamakan KSO PT Agrinas Palma Nusantara Tiba-Tiba Panen Sawit Milik Warga

Spanduk Kelola Lahan
Warga Kota Lama Rohul Resah, Sekelompok Orang Atasnamakan KSO PT Agrinas Palma Nusantara Tiba-Tiba Panen Sawit Milik Warga

ROKANHULU(Cakrawalaindonesia.id) – Warga Kota Lama, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) resah. Pasalnya, sekelompok orang mengatasnamakan KSO PT Agrinas Palma Nusantara tiba-tiba memanen kebun kelapa sawit milik warga desa.

Faisal Lubis, warga Kota Lama, Kabupaten Rokan Hulu, kepada wartawan, Sabtu (18/10/2025), mengatakan, “Aksi sekelompok orang yang mengatasnamakan KSO PT Agtinas Palma Nusantara ini berlangsung pada Jum’at, 17 Oktober 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika itu, puluhan orang yang tidak dikenal menggunakan beberapa unit mobil membawa egrek, tiba-tiba masuk ke lokasi kebunnya dan langsung memanen buah kelapa sawit miliknya,” terangnya.

Sebelumnya, sekelompok orang ini juga memasang baliho di atas lahan Faisal Lubis. Baliho yang dipasang menggunakan tali rapia itu bertuliskan “LAHAN INI DIKELOLA OLEH CV. GINTING SUKSES ABADI KSO PT. AGRINAS PALMA NUSANTARA, dilarang masuk, Penanggung jawab lapangan Roberto D.S“.

Dikatakannya, pekerja dari Faisal Lubis yang menjaga kebun tersebut sudah mempertanyakan apa dasar kelompok tersebut masuk dan memanen sawit milik Faisal Lubis, akan tetapi salah satu dari kelompok tersebut menyampaikan sawit ini kami panen karena kami melaksanakan perjanjian kerjasama dengan PT Agrinas Palma Nusantara.

“Kelompok tersebut menyampaikan, apapun ceritanya kami tetap memanen dan kalau mau lapor polisi silahkan saja melapor,” ujarnya menceritakan.

Karena kelompok tersebut beranggotakan banyak orang dan membawa benda-benda tajam seperti egrek dan lain-lain, lanjutnya, pekerja kebun pun tidak sanggup mencegahnya, panen sawit tersebut berlangsung secara brutal dari jam 10.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB dan berhasil menurunkan tandan sawit kurang lebih 2 Ton.

Mendengar alasan dari kelompok tersebut, Faisal Lubis pemilik kebun merasa terheran-heran karena lokasi kebunnya sebelumnya tidak pernah didatangi oleh Satgas PKH, tidak pernah diukur, dipasang patok, di pasang plang dan tidak pernah ada sosialisasi oleh Satgas PKH. Kok ada sekelompok orang tiba-tiba datang, memasang baliho dan langsung memanen kebun sawit miliknya.

“Lahan itu kami yang punya dengan cara membeli perladangan karet masyarakat di tahun 1997 dan ada SKGR nya, semua kelapa sawit yang ada di lahan itu kami juga yang menanam dan merawatnya pada tahun 1998, sekarang kok enak sekali orang itu mau memanennya,” jelasnya.

Atas peristiwa tersebut, Faisal Lubis yang kebetulan berada di Pekanbaru langsung menemui Managemen PT. Agrinas Palma Nusantara, dari pihak managemen menyampaikan bahwa tindakan pemanenan secara paksa kebun sawit oleh kelompok tersebut yang mengatasnamakan KSO PT. Agrinas Palma Nusantara tidak dapat dibenarkan dan menyarankan agar Faisal Lubis melaporkan peristiwa tersebut kepada Kepolisian.

“Akan tetapi pada saat pihak Faisal Lubis menghubungi Roberto D.S penanggungjawab lapangan kelompok tersebut, Roberto, D.S menyampaikan hal yang sebaliknya, bahwa mereka melakukan panen terhadap kebun sawit Faisal Lubis itu atas perintah dari PT. Agrinas Palma Nusantara pusat pada saat kami bertemu di Pekanbaru,” bebernya.

Mendengar penjelasan Managemen PT. Agrinas Palma Nusantara dan Roberto D.S selaku penanggungjawab lapangan kelompok tersebut membuat Faisal Lubis menjadi bingung, keterangan mana yang harus dipercaya. Akibat pemanenan paksa yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut membuat Faisal Lubis dirugikan secara materill dan immateriil, selain itu juga membuat resah para pemilik kebun sawit yang ada di sekitar kebun Faisal Lubis, khawatir kebun sawitnya juga akan dipanen secara paksa.

Terhadap peristiwa tersebut dalam waktu secepatnya Faisal Lubis akan membuat laporan di Kepolisian dan berharap terhadap kepada para Pelaku dan pihak yang memberikan perintah untuk segera ditangkap dan ditahan, selain itu Faisal Lubis juga berharap kepada Pemerintah dan PT. Agrinas Palma Nusantara memberi perhatian terhadap persoalan ini sebab berpotensi menyebabkan konflik ditengah-tengah masyarakat.

Di akhir statemennya Faisal Lubis menyampaikan, sebenarnya dirinya bisa menyiapkan tenaga pengamanan di kebun untuk mengantisipasi pemanenan paksa oleh kelompok tersebut akan tetapi jika itu dilakukan pasti yang terjadi di lapangan adalah bentrok fisik.

“Saya tidak mau itu terjadi, makanya saya mempercayakan proses hukum terhadap peristiwa pencurian buah sawit saya tersebut kepada Kepolisian,” tutupnya.(***)