PAPUA(Cakrawalaindonesia.id) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendarat di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah, Kamis (3/8), setelah sehari sebelumnya batal terbang karena cuaca buruk.
Menempuh penerbangan kurang lebih 50 menit dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, pesawat Cessna 208 Caravan yang membawa Kepala BNPB dan Menko PMK dipiloti Kapten Joao serta Kapten Deny, mendarat mulus di Bandara Sinak. Sesaat kemudian, dua sosok representasi Pemerintah Pusat itu turun dan langsung disambut puluhan warga yang telah menunggu dari pagi.
Seperti yang direncanakan sebelumnya, kehadiran Kepala BNPB dan Menko PMK di Distrik Sinak itu guna melihat langsung kondisi warga sekaligus mengantarkan dukungan dan bantuan dari Pemerintah Pusat untuk meringankan beban mereka yang terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem.
Bantuan berupa sembako, beras, kasur lipat, genset listrik, makanan, perlengkapan keluarga hingga mainan anak-anak itu diberikan langsung dari tangan Kepala BNPB dan Menko PMK kepada warga yang hadir. Momentum yang penuh kedamaian itu seketika merekahkan senyum para warga. Anak-anak pun terlihat begitu antusias meraih mainan dan makanan ringan yang dibagikan secara merata.
“Tuhan memberkati!,” teriak para warga disusul tepuk tangan dari seluruh yang hadir.
Apabila dirinci, bantuan keseluruhan yang dibawa langsung dari Jakarta itu meliputi beras 50 ton, makanan siap saji 10.000 pouch, rendang kemasan 3.000 pouch, susu protein 3.000 pouch dan sembako 3.000 paket. Kemudian untuk peralatan meliputi tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit dan motor trail 3 unit.
Mengingat kondisi medan dan topografi wilayah terdampak yang sangat sulit ditembus menggunakan transportasi darat, maka bantuan itu akan dikirimkan secara berkala menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut maksimal 900 kilogram.
Sebelumnya, Suharyanto memastikan bahwa BNPB akan terus berkomitmen untuk membantu warga terdampak, baik dari logistik dan peralatan hingga pendistribusiannya. Melalui dukungan tersebut, Kepala BNPB juga meyakinkan kepada masyarakat yang terdampak bahwa seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi.
“Dukungan Ini akan dilakukan terus menerus. BNPB selama masa tanggap darurat ini akan membantu baik logistiknya maupun pengangkutannya,” kata Suharyanto.
“Kami yakinkan untuk masyarakat yang terdampak ini, logistiknya akan terpenuhi,” imbuhnya.
Perintah Presiden
Pada kesempatan itu, Menko PMK yang didampingi Kepala BNPB menyampaikan bahwa kehadiran mereka berdua beserta rombongan adalah perintah langsung dari Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan langsung bantuan untuk seluruh warga terdampak di Kabupaten Puncak.
Bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang berdampak kepada kurang lebih 7.500 jiwa telah sampai telinga Presiden. Oleh sebab itu, Pesiden memerintahkan langsung kepada Menko PMK dan Kepala BNPB, agar Pemerintah Pusat segera turun ke lapangan memberikan dukungan.
“Saya datang ke sini bersama Kepala BNPB mendapatkan pesan dari bapak Presiden, Bapak Joko Widodo. Saya diperintahkan untuk berkunjung kepada mama-mama dan papa-papa di sini. Bapak Presiden menyatakan prihatin atas bencana yang terjadi di tiga distrik ini. Saya diperintah bersama Kepala BNPB melalui Bupati Puncak untuk membawa bantuan,” ucap Menko PMK.
Pada kesempatan itu, Menko PMK juga menyampaikan ihwal rencana pembangunan lumbung pangan sebagai solusi jangka panjang Pemerintah Pusat, untuk mengantisipasi potensi bencana serupa di kemudian hari. Demi terealisasinya rencana itu, Menko PMK mengajak kepada seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga persaudaraan, keamanan dan persatuan.
“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang tahun depan. Karena pemerintah sudah menyiapkan rencana untuk membangun gudang pangan di sini. Sehingga nanti kalau terjadi lagi maka tidak akan menjadi susah. Tahun depan akan dibangun gudang dan akan dilengkapi semua kebutuhan pangan,” kata Muhadjir.
“Oleh sebab itu mari kita bangun persaudaraan dan persatuan untuk NKRI,” tutupnya.