Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Wamenparekraf Pastikan Kesiapan Surakarta Gelar Upacara Pembukaan Peparnas 2024

Peparnas 2024
Wamenparekraf Pastikan Kesiapan Surakarta Gelar Upacara Pembukaan Peparnas 2024

SOLO(Cakrawalaindonesia.id) – Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo meninjau dan memastikan kesiapan Surakarta atau Solo sebagai tuan rumah dalam menggelar upacara pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024, Sabtu (5/10/2024) malam.

Wamenparekraf Angela berharap event ini tidak hanya memberikan dampak yang luas pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya MICE, tapi juga memperkuat inklusivitas yang merupakan salah satu cerminan dari cita-cita pariwisata nasional yang berkualitas dan berkelanjutan.

“Hari ini saya meninjau persiapan pelaksanaan upacara pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024 dan semua persiapan sudah berjalan dengan baik,” kata Wamenparekraf Angela di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (5/10/2024).

Peparnas 2024 merupakan pesta olahraga nasional untuk kelompok disabilitas yang akan berlangsung mulai 6 hingga 13 Oktober 2024 di Solo, Jawa Tengah. Event ini akan mempertandingkan 20 cabang olahraga seperti para-panahan, para-atletik, para-bulu tangkis, boccia, para-catur, para-balap sepeda, sepak bola cerebral palsy, dan lainnya. Serta dua cabang olahraga eksibisi yakni para-e-sport dan bola basket kursi roda.

Diikuti lebih dari 4.300 atlet dan ofisial dari 35 provinsi, Peparnas 2024 menjadi pelaksanaan pekan paralimpiade nasional terbesar atau dengan kata lain dengan peserta terbanyak dibanding penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya.

“Dengan keikutsertaan para atlet dan ofisial dari berbagai provinsi di tanah air tentu akan memberikan dampak yang besar bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Seperti hotel, kuliner, fesyen, kriya, dan lainnya,” kata Wamenparekraf Angela.

Peparnas 2024 juga diharapkan akan menjadi sarana promosi yang efektif bagi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Solo dan Jawa Tengah pada umumnya. Selain berkompetisi, para atlet dan ofisial dipastikan akan mengunjungi berbagai destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif di kota Solo.

“Solo kaya akan budaya, kuliner. Kami sangat berharap event ini akan memperkuat capaian pergerakan wisatawan nusantara yang pada tahun ini ditargetkan mencapai 1,25 miliar-1,5 miliar pergerakan,” kata Wamenparekraf Angela.

Secara khusus Wamenparekraf Angela mengatakan, penyelenggaraan Peparnas 2024 akan memperkuat inklusivitas yang menjadi salah satu bagian penting dalam cita-cita besar pariwisata Indonesia yakni pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Khususnya Kota Solo sebagai salah satu daerah atau destinasi yang ramah untuk kelompok disabilitas. Solo atau Surakarta memang merupakan salah satu daerah yang ramah untuk kelompok disabilitas. Kota Solo memiliki sarana dan prasarana juga _venue_ yang amat ramah disabilitas.

Kota Solo sebelumnya pernah menjadi tuan rumah Peparnas sebanyak enam kali dan pernah pula menjadi tuan rumah ASEAN Paragames 2022, sehingga infrastruktur dan fasilitasnya dianggap sudah memenuhi standar yang ditetapkan.

Hal ini pula yang membuat National Paralympic Committee (NPC) memutuskan pemindahan Peparnas 2024 dari yang sebelumnya di Aceh dan Sumatra Utara ke Solo.

“Hal ini harus dapat dijadikan _benchmark_ oleh pemerintah daerah lain untuk bersama-sama mewujudkan daerah masing-masing sebagai kota yang inklusif bagi semua,” kata Wamenparekraf Angela.

Project Director Opening Closing Ceremony (OCC) Peparnas 2024, Debora Sharon, mengatakan upacara pembukaan Peparnas 2024 akan mengangkat tema “Nusantara Menembus Batas” dengan melibatkan teman-teman difabel yang akan menampilkan bakat-bakat mereka.

“Mereka tidak bisa menyanyi sebagus itu, tidak bisa bermain drum sebagus itu, tapi mereka memiliki bakat,” kata Debora.

Upacara pembukaan yang rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo juga akan diisi dengan tarian yang dipadukan dengan permainan lampu ultra violet.

“Untuk penari, kami melibatkan 500 penari dan semuanya dari Solo,” kata Debora.