Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
RIAU  

Tentang PDRI dan KTN, Yuli Usman : Pengenalan dan Pelestarian Sejarah Kampar

Kampar
Tentang PDRI dan KTN, Yuli Usman : Pengenalan dan Pelestarian Sejarah Kampar

BANGKINANG KOTA(Cakrawalaindonesia.id) – Penjabat Bupati Kampar H Mhd Firdaus sangat fokus dan peduli dengan kondisi Kabupaten Kampar dari berbagai sektor, termasuk tentang sejarah yang pernah terjadi di Bumi Serambi Mekkah Provinsi Riau ini.

Sebagai bentuk kepedulian dan pentingnya sejarah Kampar untuk dibahas seperti peristiwa bersejarah tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan Komite Tiga Negara di Bumi Sarimadu.

Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kampar menggelar kegiatan penting yakni Ekspose Penelusuran Sejarah Kampar Tentang PDRI dan KTN yang pernah terjadi di Kampar, yang dipusatkan di Aula Balai Pendopo, Rumah Dinas Bupati Kampar, Jalan Prof HM Yamin SH, Kelurahan Langgini, Kecamatan Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Kamis (30/11/2023) pagi hingga siang.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat Bupati Kampar H Mhd Firdaus yang diwakili Sekretaris Daerah Kabupaten Kampar H Hambali.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Dan Arsip Kabupaten Kampar DR Yuli Usman menyampaikan bahwa tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah upaya pengenalan dan pelestarian terhadap sejarah yang pernah terjadi di kabupaten Kampar.

“Melalui ekspose yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten, yang pada kesempatan ini mengangkat tentang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dan Komisi Tiga Negara (KTN),” ujar Yuli Usman.

Yuli Usman juga mengharapkan, bahwa khalayak ramai bisa mengetahui bahwa Kampar pernah menjadi bagian penting dalam mempertahankan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan juga pernah tercatat sebagai tempat perjanjian Internasional.

“Semoga ini menjadi awal yang baik bagi kita untuk dapat mengeksplore sejarah Kabupaten Kampar lebih dalam, karena masih banyak sejarah dan misteri Kampar yang harus diungkap mulai dari Candi Muara Takus yang masih berdiri Kokoh, kerajaan Gunung Sahilan, tokoh-tokoh hebat dari Kampar dan masih banyak lagi,” harapnya.