YOGYAKARTA(CIO) – Di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), rawa menjadi habitat bagi ikan gabus dan sepat. Spot seperti ini juga digemari oleh pemancing.
Para pemancing akan melakukan casting dengan umpan jenis kodok, cicak atau lur yang menyerupai keduanya.
Namun, tidak disaat rawa sedang kering karena ikan akan sulit dipancing.
Rawa akan berubah menjadi lumpur dengan genangan-genangan air.
Dalam kondisi seperti ini penangkapan ikan hanya bisa dilakukan dengan cara menjaring layaknya memanen ikan di kolam.
“Susah mas, soalnya hanya ada lumpur,” jawab Giarto, warga Sewon, Bantul, pekan lalu.
Menurut Giarto, mendekati musim panas seperti ini (di Jawa) ikan gabus akan bermunculan.
Meski begitu, kata dia, tidak mudah menangkap ikan gabus karena membutuhkan keahlian khusus.
Dengan hanya mengandalkan jaring berukuran sedang, Giarto bersama tetangganya bernama Andi, harus masuk ke lumpur.
Mereka justru menjaring lumpur yang kemudian diangkat ke daratan. Lumpur kemudian diratakan sambil melakukan perabaan.
Dalam sekejab ikan mulai terlihat berkecipak dalam lumpur yang sudah dipisahkan.
“Tapi, biasanya susah jika memakai sepatu. Ikan sangat sulit dideteksi,” katanya.
Di sisi lain, pada lokasi yang sama, salah seorang tetangganya mendapatkan satu ekor ikan gabus dengan berat sekira 1-2 ons sepanjang 25 cm.
Ikan gabus itu terlihat di kubangan air bersama sejumlah ikan sepat yang berlompatan.
Saat hendak ditangkap ikan gabus gesit meluncur di atas lumpur berusaha untuk sembunyi di balik tumbuh-tumbuhan.
“Dapat satu ikan gabus dan sejumlah ikan sepat,” kata Andi.
Pengrajin eceng gondok kualitas ekspor itu senang menangkap ikan saat waktu senggang.
Andi dikenal pintar menangkap ikan hanya menggunakan kedua tangan tanpa alat meski airnya sedalam lutut kaki orang dewasa.
Setiap ikan yang berhasil ditangkap dikumpulkan ke dalam akuarium berukuran sedang yang diletakkan di belakang rumah.
Sedangkan Giarto telah menyiapkan akuarium berukuran kecil lengkap dengan filter air untuk ikan gabus yang berhasil ditangkap.
Ikan gabus menjadi target tangkapan karena memiliki kandungan albumin disamping harganya yang cukup tinggi.
Rawa yang berada di seputar Sewon, Bantul, itu tampak sudah mengering.
Departemen Fakultas Perikanan dan Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menyebut ikan gabus merupakan ikan pemakan hewan lain (karnivora).
Meski begitu, ikan gabus sangat menyukai cacing, katak, udang, berudu, dan ikan-ikan kecil.
Ikan gabus dapat mencapai panjang 1 meter dengan berat 5 kilogram.
Tubuhnya yang bulat memanjang yang di atasnya diikuti sirip hingga ke ekor, membuat ikan gabus melesat seperti peluru.
Ikan gabus juga memiliki kelebihan berkamuflase untuk menangkap mangsanya dan berlindung diri.
Dagingnya yang gurih sangat digemari sebagian pemancing yang juga digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka.(***)