Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Prioritaskan Produk Dalam Negeri, PLN Icon Plus Kembangkan _One Stop Service_ Layanan Kendaraan Listrik

PLN
Prioritaskan Produk Dalam Negeri, PLN Icon Plus Kembangkan _One Stop Service_ Layanan Kendaraan Listrik

JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – PT PLN (Persero) melalui Sub Holding PLN Icon Plus memprioritaskan penggunaan produk lokal dalam ekosistem kendaraan listrik. Hal itu terbukti salah satunya melalui fitur _Electric Vehicle Digital Services_ (EVDS) yang terdapat di dalam aplikasi PLN Mobile.

Manajer Manajemen Bisnis dan Produk PLN Icon Plus, Haidar Ahmad mengatakan, fitur EVDS pada aplikasi PLN Mobile hadir untuk mengintegrasikan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Kalau bicara bisnis kita tidak hanya bicara produknya saja, tapi kita juga harus berbicara demandnya. Jadi kita sedang membangun _Electrifying Lifestyle_ oleh ekosistem yang terintegrasi,” ucapnya saat menjadi pembicara dalam acara Forum Group Discussion (FGD) PLN LOCOMOTION 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Haidar menjabarkan, fitur EVDS ini mencakup pembentukan komunitas, stasiun pengisian, penukaran baterai, _Marketplace_, _Test Drive_, bahkan penyewaan kendaraan listrik.

Fitur ini diharapkan dapat mendorong belanja produk dalam negeri yang berimbas pada peningkatan angka TKDN. Apalagi, aplikasi yang terintegrasi ini juga merupakan hasil karya dalam negeri.

“Alhamdulillah kami di PLN Icon Plus sudah melakukan upaya peningkatan TKDN pada ekosistem EV dari sisi teknologinya. Kami membangun sistem yang terintegrasi baik itu dari usernya maupun _charger_-nya itu kami bangun sendiri. Kami memulai semuanya dari nol, kami belajar bagaimana komunikasi antara sistem, server dengan _charger_,” kata Haidar.

Menurutnya, ada beberapa komponen dari ekosistem kendaraan listrik yang memiliki potensi untuk dikembangkan di dalam negeri. Misalnya adalah material dan pengolahan kendaraannya, perakitan kendaraan, baterai, _charger_, pengembangan teknologi, hingga pengolahan limbah.

“Bicara TKDN kita tidak bisa bicara masing-masing, kita harus bicara bersama-sama _collective action_ bagaimana material dan pengolahannya, bagaimana perakitannya, dan bagaimana teknologinya,” jelas Haidar.

Penulis: OctobryanEditor: Imam Arifin