Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Presiden Jerman Dukung Monumen Antroposen Solusi Ratusan Ton Sampah di Yogya

PRESIDEN Steinmeier serius menyimak penjelasan dari salah seorang petugas pameran Proyek Monumen Antroposen di Jogja National Museum. (Foto CIO/Humas Pemrov DIY)

CIO—‘Monumen Antroposen’ yang diletakkan di Jogja National Museum (JNM) adalah pindahan dari kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) di Piyungan, Bantul, DIY.

Monumen itu menarik perhatian Presiden Federasi Jerman, Frank Walter Steinmeier, untuk berkunjung ke JNM di Wirobrajan, Yogya.

Di Museum itu dipamerkan karya-karya seni terbuat dari bahan-bahan sampah yang diambil dari TPA Piyungan.

“Tentu saja ini sesuatu yang bagus dan bisa mendapat dukungan dari pemerintah setempat,” kata Presiden Steinmeier pada Jum’at kemarin di JNM.

Presiden Steinmeier sangat terkejut para seniman di Jogja telah mampu menggabungkan teknologi modern dengan kesenian.

“Bahkan seniman di sini peka terhadap berbagai isu yang terjadi di Indonesia,” katanya.

Proyek ‘Monumen Antroposen’ gagasan Indonesian Upcycle Forum yang didukung oleh Goethe Institut Indonesien dan German Federal Foreign Office, betujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Proyek seni kolektif yang mempertemukan seniman, ilmuwan, aktivis lingkungan dan masyarakat peduli lingkungan itu telah diprakarsai sejak tahun 2021.

Namun, kunjungan kebudayaan itu tidak dapat dilakukan di lokasi utama Monumen Antroposen yang nantinya akan diberdirikan.

Hal itu disampaikan Kurator Seni dan Budaya Proyek Monumen Antroposen, Ignatia Nilu, usai kunjungan Presiden Steinmeier di JNM.

“Sementara ini kunjungan kebudayaan belum bisa dilakukan di lokasi utama Monumen Antroposen karena banyak pertimbangan,” katanya.

Sebagai gantinya, Tim Proyek Monumen Antroposen memamerkan sejumlah mesin dan hasil olahan sampah yang nantinya menjadi bahan baku pembangunan monumen di sekitar TPA Piyungan.

“Ini adalah presentasi dari Proyek Monumen Antroposen yang sengaja dipindah sementara dari TPA Piyungan,” ujar Nilu.

Pameran di JNM itu menampilkan visual media karya Franziska Fennert asal Jerman.

Ia menampilkan pemandangan dan situasi lokasi Monumen Antroposen kawasan TPA Piyungan dari ketinggian yang direkam menggunakan drone.

Di pameran itu juga memamerkan info grafis dan desain animasi 3D yang menggambarkan relief pada monumen setinggi tiga tingkat sebagai pendukung program seni dan budaya yang sedang dikampanyekan.

Presiden Steinmeier yang datang bersama rombongan, sebelum masuk ke ruang pamer JNM, disambut dengan pertunjukan Obrog Monumen Antroposen karya seniman Tony Maryana dan Daniel Caesar.

Monumen Antroposen dengan tingkat tiga nantinya akan didirikan di Desa Bawuran, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, DIY, dengan harapan dapat berdampak positif terhadap masyarakat.