PANDEGLANG(CIO) – Usai upacara pembukaan Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktuba)
Polri Gelombang II tahun 2022 di SPN Mandalawangi, Polda Banten. Kepala Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Banten Kombes Pol Noffan Widyayoko memberikan penjelasan terkait peserta.
Pembukaan Diktuba telah resmi buka langsung oleh Waka Polda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari berjalan dengan aman dan lancar, Senin (25/07/2022).
Dijelaskan Noffan, bahwa jika Diktukba Polri ini merupakan pendidikan dan pembentukan dari sosok remaja sipil menjadi Bhayangkara Polri yang akan disiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas kepolisian dengan jumlah keseluruhan peserta didik pada gelombang II sebanyak 10.502 orang.
“Adapun gelombang II yang dibuka pada hari ini diselenggarakan secara serentak di Sepolwan, Pusdik Brimob dan Pusdik Polair serta di 31 Sekolah Polisi Negara Polda dengan jumlah peserta didik sebanyak 10.502 orang yang terdiri dari Polki 10.002 orang dan Polwan 500 orang,” jelas Noffan.
Ditambahkan Noffan, untuk peserta Diktukba Polri Gelombang I tahun 2022 ini dilaksanakan dalam waktu 5 bulan.
“Untuk saat ini SPN Polda Banten sedang menyelenggarakan Diktukba Polri Gelombang II tahun 2022 untuk siswa yang kami didik berjumlah 248 siswa yang terdiri dari 11 siswa Rekrutmen Produktif, 5 siswa Bintara Kompetensi Khusus dan 232 siswa Polisi Tugas Umum, dengan lama pendidikan selama 5 bulan yang dimulai pada 25 Juli 2022 sampai dengan 21 Desember 2022,” tambahnya.
Noffan juga mengungkapkan, bahwa pola pengasuhan yang diterapkan dalam pendidikan pembentukan ini sesuai dengan kurikulum presisi yang telah disusun oleh Lemdiklat Polri.
“Adapun kurikulum presisi yang saat ini yang kami terapkan adalah dengan pendekatan agar siswa dapat melaksanakan penugasan saat di lapangan saat berhadapan dengan masyarakat dan mampu menjadi sosok bhayangkara yang dimanapun berada dapat melayani masyarakat dengan keikhlasan dan ketulusan serta tanggung jawab,” ujarnya.
Noffan juga menjelaskan, bahwa dirinya sudah menyusun dan memilih para tenaga pendidik (gadik) dan pengasuh dalam proses pembelajaran bagi para siswa.
“Kami sudah menyusun para gadik yang mempunyai kompetensi untuk mengajar karena ada sekitar 48 mata pelajar yang akan diberikan selama lima bulan. Selanjutnya untuk pengasuh kami pilih personel yang sudah memiliki kompetensi pengasuh dan didukung sertifikasi pengasuh yang sudah dilakukan sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Polri,” ujar Noffan lagi.
Terakhir, Noffan berharap para siswa dapat mengikuti pendidikan ini dengan baik dan lancar.
“Saya berharap setelah melakukan pendidikan ini para siswa memiliki integritas, amanah dalam menjalankan tugas dan senantiasa dapat melaksanakan tugas dimanapun berada dengan penuh tanggung jawab,” tutup Noffan.(***)