JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – PP PBSI secara resmi memanggil 92 atlet untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (pelatnas) tahun 2023. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan PP PBSI nomor SKEP/002/1.3/I/2023 perihal promosi, degradasi dan kategori atlet pemusatan latihan nasional (pelatnas) tahun 2023 yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Agung Firman Sampurna dan Sekretaris Jenderal Moh. Fadil Imran.
Dari 92 atlet ini terdiri atas atlet yang sudah bergabung di tahun sebelumnya, ditambah atlet baru yang lolos lewat jalur seleksi nasional, dan jalur pemantauan prestasi. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, berharap semua atlet yang bergabung ke pelatnas dapat menunjukkan performa yang maksimal, baik saat latihan maupun pertandingan.
“Sebagian besar atlet yang dipanggil sudah merasakan pelatnas di tahun sebelumnya. Jadi saya rasa mereka sudah tidak ada kendala. Sekarang bagaimana terus meningkatkan penampilan, mengingat turnamen sudah mulai normal dan persaingan sangat ketat,” ungkap Rionny.
“Bagi yang baru masuk, mereka harus menunjukkan yang terbaik. Masuk ke sini (pelatnas) tidak mudah, mereka sudah kerja keras sekali, jadi jangan disia-siakan. Harus lebih rajin, kemauannya harus lebih juga,” pesan Rionny.
Rionny juga menambahkan bahwa PBSI akan mulai fokus pada program intensif kepada mereka yang diproyeksikan menuju Olimpiade Paris 2024. Kualifikasi menuju pesta olahraga paling akbar ini akan dimulai pada 1 Mei 2023 dan berakhir pada 28 April 2024.
Disinggung mengenai atlet yang terdegradasi, Rionny mengatakan tidak ada yang berubah dari sisi penilaian. Semua sudah sesuai dengan kriteria dan parameter yang ditetapkan Pelatnas PBSI.
“Ada beberapa atlet yang kami pulangkan setelah melihat beberapa standar parameter yang tidak terpenuhi. Misalnya, raihan prestasi yang tidak sebanding dengan usia dan durasi mereka di pelatnas hingga karakter dan faktor cedera. Tapi ada juga atlet yang masih kami berikan kesempatan enam bulan ke depan untuk penilaian terakhir dan ada atlet yang pindah dari tunggal putri ke ganda putri, Siti Sarah Azzahra. Kami melihat dia ada potensi di situ,” kata Rionny.
“Kami tetap berterima kasih kepada atlet-atlet yang dipulangkan atas prestasi yang telah mereka berikan selama ini. Kami berharap mereka semua bisa sukses apapun karier yang dipilih nantinya di luar pelatnas,” ujar pria kelahiran Ternate tersebut.
Selain atlet, PBSI juga memanggil 24 pelatih yang terdiri dari 18 pelatih teknik dan enam pelatih fisik. Ada beberapa perubahan dalam susunan pelatih ini. Di antaranya bergabungnya Nunung Subandoro sebagai pelatih kepala tunggal putra pratama menggantikan Harry Hartono yang dipercaya mendampingi Irwansyah di tunggal putra utama.
Perombakan juga terjadi di pelatih fisik. Felix Ary Bayu Martha dipastikan tidak lagi bergabung dan sebagai gantinya akan ada tiga pelatih baru, yaitu Ahmad Jaelani, Karsiman, dan Tri Suhartomo.
Sementara untuk posisi pelatih tunggal putri dan ganda campuran akan diumumkan setelah semua persyaratan administrasi selesai.
“Untuk pelatih tunggal putri dan ganda campuran sebenarnya sudah ada, tapi memang ada hal-hal administrasi yang belum selesai. Setelah semua rampung, akan langsung kami umumkan. Sementara ini dipegang dulu Herli (Djaenudin) dan Amon (Sunaryo),” pungkas Rionny yang kini selain menjadi Kabid Binpres juga bertanggung jawab sebagai pelatih kepala.