YOGYAKARTA(CIO) – Sebuah kampung di Kelurahan Nglanggeran, Kapanewon Pathuk, Kabupaten Gunung Kidul, hanya dihuni oleh 7 kepala keluarga.
Konon, jika penduduknya lebih atau kurang dari 7 kepala keluarga akan terjadi hal-hal buruk.
Kampung pitu ini tepatnya berada di Dusun Nglanggeran Wetan, RT. 19 RW. 04.
Mitos itu masih ada hingga sekarang meski banyak yang tidak mempercayainya.
Warga setempat mengatakan awalnya kampung itu dihuni oleh 7 kepala keluarga saja setelah sesepuh keturunan Kiai Iro Dikromo memenangkan sayembara yang digelar oleh Karaton Yogya.
“Ada dua orang dari Karaton Ngayogyokarto datang ke tempat ini membuat sayembara, kemudian mbah Iro Dikromo sebagai pemenangnya,” kata waga setempat, Yatno Rejo, Senin (25/07/2022).
Namun, warga lain mengatakan awal mula kampung 7 kepala keluarga itu tidak diketahui asal-usulnya. Hanya diklaim daerah itu dimiliki oleh 7 keluarga.
Hampir semua yang berhubungan dengan kampung ini berjumlah tujuh. Misalnya, sawah seluas tujuh hektar.
Dari berbagai sumber di lapangan, dahulu kampung ini bernama Kampung Telaga Nglageran.
Ada pula beberapa tempat yang diyakini memiliki benda pusaka, salah satunya adalah pohon Kinah gadung Wulung.
Kampung ini sudah berumur sekira 103 tahun yang keturunan Kiai Iro Dikromo mengaku berhak menempati Nglageran.
Belum ada fakta dan bukti jelas terkait kampung yang hanya boleh dihuni oleh tujuh kepala keluarga itu.(***)