JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Periode libur Natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru) di wilayah Jawa Tengah masih diliputi sejumlah kejadian terkait bencana hidrometeorologi basah memasuki masa transisi ke musim penghujan akhir tahun ini. Kendati demikian, kondisi tersebut cenderung masih terkendali dan belum ada laporan mengenai dampak signifikan hingga hari Senin (25/12).
Berdasarkan pantauan Pusat Pengendalian dan Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dari 12 posko siaga bencana yang diaktifkan di wilayah Jateng bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hingga Senin (25/12) malam, kondisi lalu lintas dan kebencanaan sebagian besar masih cenderung ramai lancar dan terkendali. Sedangkan, untuk kondisi cuaca tampak lebih dinamis mulai dari cerah, cerah berawan, sampai hujan ringan.
Kondisi tersebut terpantau dari lokasi posko yang tersebar di wilayah Jawa Tengah, di mana lokasinya terletak di BPBD Provinsi Jateng di Kantor BPBD Jateng, posko BPBD Kab. Brebes di Rest Area Heritage KM 260, posko BPBD Kab. Batang di Rest Area 379 Batang, posko BPBD Kab. Kudus di Terminal Induk Jati, posko BPBD Kab. Rembang di Alun-Alun Rembang, posko BPBD Kab. Banyumas yang terletak di Menara Pandang Teratai, posko Kab. Semarang di Rest Area Heritage KM 260, lalu posko BPBD Kota Salatiga di Rest Area KM 456 Salatiga, posko BPBD Kab. Cilacap di Pos 1 Objek Wisata Teluk Penyu, serta posko BPBD Kab. Klaten yang tersebar di lima titik posko yakni Pos Utama Kantor BPBD, Pos 1 di depan Alun-Alun Klaten, Pos 2 di depan Candi Prambanan, pos 3 di Pintu Exit Tol Kuncen/Kepoh, dan Perempatan Jatinom. Masyarakat yang melintasi posko tersebut dapat beristirahat dan menggunakan layanan yang telah disediakan oleh petugas.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah Bergas Penanggungan mengatakan, BPBD Jawa Tengah terus melakukan monitoring dan evaluasi dalam rangka kesiapsiagaan Nataru 2023-2024 bersama unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di wilayah Provinsi Jawa Tengah hingga kabupaten/kota. Berdasarkan pengamatannya, Bergas menilai libur pada periode Nataru tahun ini relatif aman dengan kondisi lalu lintas yang lancar.
“Memang patut disyukuri bahwa liburan periode Nataru kali ini tidak banyak hal yang terjadi berkaitan dengan kebencanaan, meskipun ada beberapa tapi tidak siginifikan seperti angin kencang dan hujan dengan intensitas ringan. Jadi bisa dibilang aman-aman saja,” ujar Bergas saat dihubungi, Selasa (26/12).
Dirinya mengapresiasi sejauh ini apa yang telah diupayakan oleh semua perangkat pemerintah mulai dari BNPB yang telah memberikan arahan dan komando, BPBD, dan pemerintah provinsi hingga kabupaten/kota guna memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat yang beraktivitas di masa liburan kali ini. Adapun pelayanan yang diaktivasi di posko terpadu BPBD di antaranya seperti pelayanan istirahat, pemeriksaan medis, dan monitoring kondisi lalu lintas.
“Kami sejauh ini terus melakukan pantauan, monitoring, dan evaluasi di posko terpadu dengan SKPD lainnya termasuk mengarahkan kabupaten dan kota, memastikan mereka melaksanakan apa yang sudah menjadi arahan dan koordinasikan dari pusat. Kami berharap dari posko ini bisa memberikan manfaat terutama bagi pemudik dari kalangan menengah sampai menengah ke bawah yang pakai bus dan motor,” kata Bergas.
Bergas juga terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada. Di tengah kondisi cuaca yang dinamis, sebaiknya apabila tidak ada keperluan yang mendesak sebaiknya hindari tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian apabila cuaca memburuk.
“Saat ini cuaca terkadang mendung kadang cerah, artinya memang masih transisi. Tapi kami tetap mengimbau kepada masyarakat yang melaksanakan liburan baik Natal dan tahun baru tetap waspada, ya itu kuncinya karena kondisi alam tidak bisa kita kendalikan dan perubahan cuaca itu pasti jadi kita yang harus waspada, dan apabila pemudik yang lelah sebaiknya istirahat jangan memaksakan,” imbuhnya.
Sebelumnya diinformasikan, memasuki periode libur Natal 2023 dan tahun baru 2024, BNPB bersama BPBD mengaktivasi posko terpadu libur Nataru di wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Lampung sejak 22 Desember hingga 31 Desember 2023. Pembukaan posko tersebut merupakan arahan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M., guna bersiaga dan melakukan pemantauan potensi bencana khususnya dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi basah di pusat keramaian meliputi objek wisata sungai, objek wisata pantai, dan objek wisata pengunungan.
Pemilihan lokasi Jawa, Bali, dan Lampung tersebut dipilih karena wilayah tersebut dinilai banyak digunakan sebagai jalur mudik maupun wisata yang memiliki tingkat kerawanan bencana. Untuk itu, pos siaga yang diaktivasi diharapkan dapat menjadi posko penanggulangan bencana guna guna mensukseskan libur nataru yang aman dari potensi bencana. Adapun petugas yang bersiaga selain dari BNPB dan BPBD provinsi dan kabupaten/kota juga berasal dari TNI/Polri, dan Kementerian Lembaga lainnya.