JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan Plakat Monumen Kota Kreatif sebagai bentuk apresiasi terhadap sejumlah kota/kabupaten kreatif Indonesia yang masuk ke dalam jaringan UNESCO Creative Cities Network (UCCN).
Menparekraf Sandiaga Uno dalam sambutannya, secara daring, Sabtu (19/10/2024), mengapresiasi langkah kolaboratif seluruh pihak terkait utamanya lima _focal point_ kota kreatif yang senantiasa bersemangat dalam melestarikan budaya Indonesia hingga mendapat pengakuan dunia.
“Plakat monumen ini menjadi komitmen bagi kita semua agar senantiasa menjaga dan merawat keberlanjutan dan terus mendorong pengembangan potensi ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sampai dengan saat ini terdapat lima kota/kabupaten di Indonesia yang telah diresmikan sebagai kota kreatif UNESCO di antaranya Pekalongan sebagai _City of Craft and Folk Art_ pada tahun 2014, Bandung sebagai _City of Design_ pada tahun 2015, Ambon sebagai _City of Music_ pada tahun 2019, Jakarta sebagai _City of Literature_ pada tahun 2021, dan Surakarta sebagai _City of Craft and Folk Art_ pada tahun 2023.
Adapun penyediaan prasarana promosi plakat monumen ini baru diselesaikan oleh Bandung sebagai Kota Desain Dunia dan kabupaten/kota kreatif lainnya akan menyusul.
Plakat monumen tersebut akan diletakan di lokasi strategis di tiap kabupaten/kota kreatif, antara lain di Museum Batik Kota Pekalongan, Jalan Ir. Soekarno Bandung, Taman Pattimura Ambon, Taman Ismail Marzuki Jakarta, dan Balaikota Surakarta.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menambahkan kehadiran plakat monumen kota kreatif ini sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian kota kreatif Indonesia yang mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
“Selain itu prasarana ini diharapkan tidak hanya menjadi peningkat daya tarik wisata dan ekonomi kreatif, tetapi juga meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan rakyatnya,” ujar Ni Made Ayu Marthini.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto, menyampaikan bahwa jejaring kota kreatif ini merupakan ajang kolaborasi antar kota yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO.
“Setelah lima kota kreatif yang telah diakui, saat ini Kemenparekraf tengah mendampingi dua kota lainnya. Diharapkan agar dua kota yang diajukan juga akan berhasil mendapatkan pengakuan dari UNESCO,” ujar Hariyanto.
Jejaring Kota Kreatif UNESCO sendiri merupakan program yang bertujuan untuk memperkuat identitas kabupaten/kota, meningkatkan daya tarik pariwisata, serta mendukung promosi dan interaksi kota kreatif.
Keunikan masing-masing kota yang diangkat merupakan nilai tambah bagi pariwisata dan ekonomi kreatif di setiap kabupaten/kota. Melalui jejaring kota kreatif ini, diharapkan dapat membuka peluang lapangan kerja baru.
“Program ini menjadi bukti bahwa kreativitas dapat menjadi salah satu faktor strategis dalam upaya menuju pembangunan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan,” kata Hariyanto.