BOJONEGORO(CIO) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Rosyid Kendal Dander Bojonegoro K.H. Alamul Huda Masyhur melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Islam (STEBI) Al-Rosyid Bojonegoro.
Kehadiran STEB Islam Al-Rosyid ini nantinya diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Bojonegoro.
“Peletakan batu pertama untuk Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis ini nantinya yang akan mengarahkan beberapa pengetahuan tentang pariwisata dan ekonomi kreatif serta kewirausahaan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno di Pondok Pesantren Al Rosyid, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (27/07/2022).
Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga turut meresmikan La Royba Mart Al-Rosyid yang diharapkan dapat menjadi ruang untuk menumbuhkembangkan produk ekonomi kreatif yang diciptakan para santri Al-Rosyid.
“Ini adalah bentuk daripada implementasi transformasi ekonomi. Harapannya agar ekonomi kreatif menjadi lokomotif selain daripada Bojonegoro memiliki ekonomi ekstraktif, ada juga ekonomi kreatif. Tentunya kegiatan ini bisa membawa kemaslahatan bagi umat, peningkatan ekonomi bagi rakyat, juga bagian dari pada upaya kita sesuai dengan arah pemerintahan Presiden Jokowi untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru (di tahun 2022) untuk generasi muda kita ke depan,” ujarnya.
Ia berharap seiring dengan perkembangan digitalisasi yang semakin maju, santri di Ponpes Al Rosyid bisa menghadirkan konten-konten digital yang kreatif dan berkualitas agar produk yang ada di La Royba Mart Al-Rasyid bisa menjangkau lebih banyak konsumen.
“Konten-konten ini bisa kita tampilkan melalui digital marketing. Tadi kita juga sudah bertemu dengan insan kreatif berbasis pondok pesantren, dan semoga produk-produk ekonomi kreatif ini bisa menopang ekspor kita ke depan, bekerja sama dengan (PT) Pos juga. Jadi potensinya luar biasa dan ini akan banyak peluang usaha dan lapangan kerja untuk peningkatan penghasilan masyarakat,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga memberikan kuliah umum kepada para santri Pondok Pesantren Al-Rosyid dan civitas akademika STEBI Al-Rosyid. Beberapa hal yang disampaikan Menparekraf Sandiaga berkaitan dengan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi pengusaha sukses di saat krisis melanda. Yakni implementasi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang dibarengi dengan 3G ‘gercep’ gerak cepat, ‘geber’ gerak bersama, dan ‘gaspol’ garap semua potensi lapangan kerja seluas-luasnya.
Menparekraf Sandiaga berpesan, untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses diperlukan niat yang kuat, berani mengambil risiko, pro-active, dan yang terpenting memiliki jiwa leadership seperti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam.
“Pelaksanaan studium general ini untuk memotivasi para santriwan dan santriwati, mereka bisa memulai usaha belajar dari pengalaman krisis yang saya sampaikan tadi. Harapannya mereka bisa menjadi penggerak ekonomi dan bisa membawa Indonesia menjadi sejahtera, adil dan makmur,” kata Sandi.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Rosyid Kendal Dander Bojonegoro K.H. Alamul Huda Masyhur menambahkan, suksesnya generasi muda tergantung pada dua hal. Yaitu menguasai ilmu pengetahuan serta berakhlakul karimah dan berintegritas.
“Ketika dua hal diperoleh, tidak ada lagi halangan yang bisa menjadikan Indonesia maju. Kami pun sadari bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang luar biasa, tapi hal ini bisa dihadapi dengan kehadiran generasi yang kreatif, generasi yang punya mental yang produktif, mental enterpreneur dan santri digital,” kata K.H. Alamul.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Menparekraf ini membawa berkah buat semuanya terutama Bojonegoro. Dan usaha kita bersama ini mendapatkan ridha dari Allah SWT, karena kami ingin mandiri dalam segi ekonomi supaya menjadi kuat karena itu adalah landasan dasar,” ujarnya.(***)