BOJONEGORO(CIO) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/ Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) khususnya UMKM di Kabupaten Bojonegoro menghadirkan konten kreatif yang berkualitas sehingga berdampak terhadap awareness akan suatu brand dan akhirnya mendorong minat masyarakat membeli produk tersebut.
Menparekraf Sandiaga saat membuka acara Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Ekraf dengan tema “Tematik (Temu Teman Insan Kreatif) Subsektor Periklanan”, di The Eastern Hotel, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (27/07/2022), mengatakan, Jawa Timur khususnya Bojonegoro memiliki ekonomi ekstraktif yang melimpah. Karenanya ekonomi kreatif juga perlu ditingkatkan dengan menghadirkan konten-konten kreatif mengingat UMKM adalah penopang utama dari investasi dan ekonomi Indonesia.
Bimtek Tematik sendiri merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf untuk memberikan pelatihan dan pendampingan melalui re-skilling, up-skilling, dan new skilling dengan menghadirkan mentor yang kompeten di bidangnya. Untuk Tematik di Bojonegoro ini dihadiri oleh 100 pelaku ekonomi kreatif.
“Ini yang perlu kita tingkatkan dengan konten-konten kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf mengatakan, total kontribusi pelaku ekonomi kreatif untuk investasi sebesar 61 persen dengan menyumbang lapangan kerja sebanyak 97 persen. Untuk PDB sendiri kontribusinya sebesar 65 persen.
Kendati demikian, 77 persen UMKM belum terdigitalisasi, 83 persen belum berbadan hukum, 89 persen belum memiliki HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan 92 persen masih menggunakan modal sendiri. 93 persen pendapatannya di bawah Rp300 juta per tahun.
“Karenanya Tematik ini kita hadirkan. Karena begitu mereka dapat konten yang bagus, penjualan akan naik antara 35 sampai 45 persen,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf mengungkapkan, dalam waktu dekat pemerintah daerah Kabupaten Bojonegoro akan meresmikan Bojonegoro Creative Hub (BCH). Insan-insan kreatif yang berpartisipasi dalam Tematik ini akan dipersiapkan dengan optimal untuk menopang BCH dengan menghasilkan produk ekraf yang berdaya saing, juga dalam mendukung ekonomi ekstraktif yang memang sudah menjadi andalan di Bojonegoro.
“Saya dan Bupati Bojonegoro akan hadir dengan beberapa program terobosan salah satunya BCH (Bojonegoro Creative Hub). Ke depan yang Tematik ini kita fasilitasi agar menjadi bagian dari pada BCH,” ujarnya.
Indonesia dikatakan Menparekraf Sandiaga sedang menjadi spotlight ekonomi kreatif dunia menyusul akan digelarnya World Conference on Creative Economy (WCCE) 2022 di Bali bulan Oktober mendatang. Dari 100 peserta Tematik, nantinya akan dipilih peserta terbaik untuk bisa tampil dalam acara tersebut.
“Kita harapkan ini menjadi penyemangat kita dalam menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” katanya.
Direktur Pengembangan SDM Ekraf Kemenparekraf/ Baparekraf Erwinta Dianti menjelaskan, Tematik di Bojonegoro merupakan seri ke-10. Sebelumnya Tematik sudah hadir di beberapa kota di antaranya Bandung, Medan, dan Makassar.
“Dan untuk Jawa Timur kami pilih kota Bojonegoro, karena kami tahu di sini banyak potensi para UMKM yang luar biasa, bagaimana masyarakat di sini sudah memproduksi bermacam-macam produk UMKM khususnya kriya dan kuliner,” kata Erwinta.
Untuk Tematik kali ini Kemenparekraf memilih subsektor periklanan dikarenakan subsektor ini memiliki potensi yang sangat besar. Erwinta menjelaskan, data dari lembaga survei independen Nielsen mengungkapkan, di tahun 2021 belanja periklanan di Indonesia mencapai Rp259 triliun.
“Ini merupakan peluang bagi kita untuk terus menggali potensi teman-teman bagaimana mengiklankan suatu produk, bagaimana membuat konten-konten menarik. Dan insyaAllah ini adalah salah satu cara kami untuk mencapai target yang tadi sudah disebutkan Menparekraf untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja,” jelasnya.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah menyampaikan terima kasih atas dukungan Menparekraf beserta jajaran dalam menghadirkan beberapa kegiatan dan kebijakan untuk menumbuhkembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Bojonegoro.
“InsyaAllah di penghujung tahun, Menparekraf akan datang lagi untuk meresmikan gedung Bojonegoro Creative Hub. Tentunya kehadiran Menparekraf membuat support kita semua, membuat energi positif dalam mengembangkan industri kreatif sebagai penopang industri-industri lain yang ada di Kabupaten Bojonegoro,” ujarnya.(***)