JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi langkah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang meluncurkan Aplikasi electronic Visa on Arrival (e-Voa).
E-Voa merupakan bentuk dukungan dari Kemenkumham untuk pengembangan pariwisata Indonesia termasuk pelaksanaan KTT G20. Aplikasi e-Voa ini merupakan sebuah inovasi yang memungkinkan dan mempermudah wisatawan mancanegara (wisman) melakukan pembayaran VoA sebelum tiba di Indonesia.
Menparekraf Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang diselenggarakan secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Kamis (10/11/2022), mengatakan keberadaan aplikasi ini akan mempermudah dan menghemat waktu karena wisatawan tidak perlu menukar mata uangnya dulu ke mata uang Rupiah untuk membayar VoA.
“Jadi, jalur transaksi yang tersedia dapat menggunakan kartu kredit atau kartu debit yang termasuk dalam jaringan Visa atau Mastercard,” kata Menparekraf Sandiaga.
Penerapan e-Voa ini akan diberlakukan secara bertahap, dengan mengutamakan layanan VoA di Bandara Soekarno Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. Untuk tahap awal, e-Voa hanya dapat diakses oleh wisman dari 26 negara teratas pengguna VoA.
Bagi WNA yang menggunakan VoA akan dikenai biaya Rp500.000 dan VoA berlaku hingga 30 hari, serta dapat diperpanjang satu kali untuk mendapatkan tambahan 30 hari lagi.
Tingkatkan Kunjungan Wisman
Ke depan Menparekraf berharap penggunaan aplikasi ini dapat lebih diperluas ke lebih banyak negara yang menerima VoA. Karena kemudahan dokumentasi dan administrasi sangat mempengaruhi keinginan wisatawan untuk berkunjung atau berlibur ke suatu negara.
“Penerapan e-VoA diharapkan dapat berkontribusi nyata untuk mendorong masuknya wisatawan mancanegara,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga optimistis tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia akan terus meningkat dan diharapkan dapat mencapai batas atas target yang sebelumnya telah ditetapkan yakni antara 1,8 juta sampai 3,6 juta. Hal ini tidak lepas dari terus meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara ke berbagai destinasi di tanah air.
“Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada September 2022 meningkat signifikan, sebesar 10,8 persen atau mencapai 538 ribu pengunjung dibanding periode yang sama di tahun 2021,” kata Menparekraf Sandiaga.
Jika dibandingkan pada Agustus 2022, tingkat kunjungan wisman naik sebesar 5,5 persen. Adapun lima negara terbesar asal wisman adalah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Inggris.
“Berarti pada September ini meneruskan satu _trajectory_ yang sangat positif. Dengan capaian pada September 2022 ini berarti total angka (kunjungan wisman) sepanjang 2022 adalah 2,4 juta pengunjung,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Jika angka kunjungan wisman sebesar 500 ribu per bulan dapat dipertahankan selama tiga bulan, yakni Oktober, November, dan Desember, maka diharapkan target batas atas kunjungan wisman sebesar 3,6 juta pada tahun 2022 dapat terpenuhi.
“Saya mulai berandai-andai karena saya senang melihat tentang tren ke depan. Kalau misalnya kita di Oktober, November, dan Desember itu masing-masing bisa maintain di angka 500.000 (wisman) maka kita akan dapat tambahan 1,5 juta. Ditambah 2,4 juta kemungkinan kita akan mendekati angka 3, 9 juta dan mudah-mudahan 4 juta. Di atas target kita, di ambang batas atas,” ujar Menparekraf Sandiaga.
Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam “The Weekly Brief with Sandi Uno” sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf baik secara daring dan luring.