Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Menparekraf: Aplikasi Productive+ Diharapkan Mampu Dorong Produktivitas Kaum Disabilitas

Menparekraf
Menparekraf: Aplikasi Productive+ Diharapkan Mampu Dorong Produktivitas Kaum Disabilitas

JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi peluncuran aplikasi Productive+ sebagai media belajar secara digital (e-learning) bagi para penyandang disabilitas di Indonesia untuk memperoleh kemampuan baru dan mengasah talenta.

Melalui pembelajaran digital ini penyandang disabilitas diharapkan dapat memperoleh peluang kerja dan membuka peluang usaha di berbagai sektor perekonomian, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Ini adalah sebuah inovasi dan kami melihat para ahli pendidikan tentunya sudah sepakat bahwa _transforming_ itu _digitalizations of learning_,” kata Menparekraf Sandiaga saat menghadiri peluncuran Productive+ di Azalia Hall, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2024).

Sandiaga mengatakan kehadiran Productive+ bisa menjadi salah satu pilihan platform belajar bagi penyandang disabilitas yang selama ini kesulitan untuk memperoleh pendidikan dan pengetahuan di bidang vokasi. Sehingga, melalui aplikasi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha dan peluang kerja bagi penyandang disabilitas di Indonesia.

“Ini yang kita harapkan karena sesuai dengan Undang-undang No.8 tahun 2016, kita wajib memberikan (kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas) untuk pemerintahan 2 persen dan swasta 1 persen,” katanya.

Dalam kesempatan serupa, Wamenparekraf/Wakabaparekraf Angela Tanoesoedibjo mendorong para penyandang disabilitas untuk mempertajam kreativitasnya dalam memanfaatkan digitalisasi, salah satunya dengan menjadi konten kreator.

“Satu konten saja bisa menjadi manfaat untuk teman-teman disabilitas dan menjadi masukan bagi pemerintah,” kata Angela.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia mengatakan aplikasi ini sudah diuji coba oleh 1.200 penyandang disabilitas dan platform ini menjadi sarana belajar yang baik bagi penyandang disabilitas.

“Harapannya ke depan itu adalah supaya teman-teman penyandang disabilitas itu bisa mandiri, berpenghasilan, serta membanggakan dirinya sendiri dan lingkungan sekitar,” ungkap Angkie.