JAMBI(Cakrawalaindonesia.online) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Jambi khususnya 27 finalis peserta Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) untuk mulai mengubah orientasi pasar mereka dari skala nasional ke internasional.
Menparekraf Sandiaga Uno dalam kegiatan “AKI 2022” di Jamtos Mall, Kota Jambi, Minggu (4/9/2022), mengatakan, perubahan orientasi yang dimaksud bisa melalui inovasi, adaptasi, kolaborasi, serta yang tidak kalah penting memaksimalkan digitalisasi.
Menurut Menparekraf, nilai ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia pada tahun 2021 sudah mampu menembus angka 24 miliar dolar AS. Nilai ini menunjukkan potensi yang begitu tinggi dari sektor ekonomi kreatif untuk terus dikembangkan.
“Sebanyak 27 finalis AKI di Jambi sudah menunjukkan kualitas produk-produknya dan telah masuk dalam pasar skala nasional. Melalui program ini kami ingin agar kualitas dan potensi pasar mereka meningkat ke skala internasional,” kata Menparekraf Sandiaga.
Salah satu unsur penting dalam mendukung upaya tersebut kata Sandiaga adalah melalui digitalisasi. Oleh karena itu, digitalisasi menjadi salah satu materi yang difokuskan dalam program AKI 2022.
“Tahun ini kita harapkan nilai ekspor produk ekonomi kreatif tanah air bisa naik lagi menembus angka 25 miliar dolar AS. Tidak hanya dari produk kriya dan kuliner, tapi juga dari subsektor ekonomi kreatif lainnya,” kata Sadiaga.
Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) merupakan program unggulan Kemenparekraf/Baparekraf dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kapasitas dan pameran kepada para pelaku ekonomi kreatif pada subsektor kuliner, kriya, fesyen, aplikasi, film, dan musik.
AKI diselenggarakan di 16 Kota/Kabupaten di Indonesia dan Jambi merupakan kota ke-14 dalam pelaksanaan AKI di tahun 2022. Program ini diharapkan dapat mendorong UMKM kreatif Indonesia naik kelas dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi tanah air.
“Kita terus berupaya meningkatkan jumlah pelaku ekonomi kreatif untuk siap _go digital_. Ditargetkan ada 20 juta UMKM yang terdigitalisasi di akhir 2023 dan _on boarding_ di platform e-commerce, agar produk ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya bisa go nasional tapi juga go internasional,” kata Sandiaga.
“Kita akan memberikan pelatihan-pelatihan dan pendampingan supaya mereka usahanya sudah bisa go internasional dengan go digital,” ujar Sandiaga.
Hal ini, kata Sandiaga, juga diharapkan menjadi salah satu solusi dalam menyikapi tantangan ekonomi seiring naiknya harga BBM.
Kegiatan AKI 2022 juga menjadi salah satu sarana dari pihaknya untuk berinteraksi dengan pelaku UMKM ekonomi kreatif di saat-saat yang penuh tantangan saat ini. Di mana harga BBM yang naik akan berdampak pada naiknya ongkos produksi mereka.
“Karena itu kami langsung turun, sigap menanggapi dengan memberikan solusi dan mulai mendata siapa (pelaku ekraf) yang perlu bantuan bantalan sosial sehingga realokasi dari BBM ini langsung tepat sasaran menyentuh masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Menparekraf Sandiaga.
Salah satunya, kata Sandiaga, seperti bantuan pendanaan permodalan agar arus kas pelaku ekonomi kreatif yang terdampak karena peningkatan BBM bisa diringankan. Sehingga target penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024 bisa tetap terwujud.
“Kami akan hadir dengan program-program yang memberikan solusi kepada para pelaku UMKM dalam menyikapi naiknya harga produksi yang diakibatkan oleh kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun kami juga akan memberikan satu solusi agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” kata Sandiaga.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, mengapresiasi program Apresiasi Kreasi Indonesia dan kehadiran langsung Menparekraf Sandiaga Uno dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Jambi. Ia mengungkapkan, digitalisasi UMKM di Kota Jambi saat ini sudah mencapai 20 persen dari total 2.000 pelaku UMKM yang terdata.
“Kami dari pemerintah daerah juga membantu membuatkan aplikasi-aplikasi yang dapat dimanfaatkan para pelaku UMKM dan mereka sudah merasakan manfaat itu. Di mana omzet mereka berpotensi menjadi lebih besar dan ini akan kami dorong terus ke depan sebanyak-banyaknya,” kata Syarif Fasha.