BANJARMASIN(CIO) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, agar memiliki semangat dan jiwa pantang mundur.
“Sebagai pengusaha ekonomi kreatif, kita harus punya jiwa pantang mundur. Membangun usaha pasti jatuh bangun, tapi yang sukses adalah yang pantang mundur. Jatuh 10 kali, tapi bisa bangun 15 atau 20 kali. Terus bergerak,” kata Menparekraf Sandiaga dalam acara Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022, di Duta Mall Banjarmasin, Selasa (12/07/2022).
Sandiaga mengatakan dengan memiliki jiwa pantang mundur, pelaku ekraf Banjarmasin akan terus bersemangat untuk menciptakan inovasi dalam menciptakan produk unggulan. Sehingga, akan menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
“Sebanyak 1,1 juta lapangan kerja kami optimistis bisa tercipta tahun ini di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dan di tahun 2024 target kita bisa menciptakan 4,4 lapangan kerja,” katanya.
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga, menjelaskan bahwa kegiatan Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) di Banjarmasin diikuti oleh 20 finalis dari Subsektor Kuliner, Kriya, Fesyen dan Aplikasi. Serta, 7 finalis dari Subsektor Film dan Musik.
“Banjarmasin ini kreasinya sangat inovatif dan mereka banyak sekali melibatkan pengrajin, melibatkan para pelaku usaha ekonomi kreatif baik kuliner, kriya, dan fesyen. Saya harapkan AKI ini hadir untuk mendorong UMKM kreatif Indonesia naik kelas dan percepatan pertumbuhan ekonomi. Saya optimistis transformasi ini seperti apa yang dikatakan Pak Gubernur menggantikan batu bara menuju ekonomi yang terbarukan ini bisa terwujudkan,” kata Menparekraf.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengapresiasi kegiatan AKI 2022 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas produk pelaku ekraf di Banjarmasin. “Mudah-mudahan ini makin baik bagi masyarakat Banjarmasin khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya,” ujar Sahbirin.
Sementara itu, atlet bulutangkis Indonesia sekaligus pemilik brand lokal sepatu Fine Counsel, Greysia Polii, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki produk yang berkualitas dan tidak kalah dengan ternama internasional. Ia mendorong para pelaku ekraf Banjarmasin untuk terus optimistis dalam mengembangkan produk-produknya.
“Kita percaya dengan pengrajin Indonesia yang sangat bagus, bahkan brand ternama luar menggunakan pengrajin Indonesia, maka saya dan tim percaya. Produk Indonesia tidak memiliki kekurangan dalam kualitas,” kata Greysia.(***)