Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Menparekraf Ajak Delegasi “Hospital Management Asia 2024” Berwisata Nikmati Keindahan Bali

Menparekraf
Menparekraf Ajak Delegasi "Hospital Management Asia 2024" Berwisata Nikmati Keindahan Bali

BADUNG(Cakrawalaindonesia.id) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi penyelenggaraan “Hospital Management Asia Conference 2024” dan mengajak para delegasi yang sebagian besar C-level dan pengambil keputusan dari berbagai rumah sakit di Asia untuk memperpanjang masa tinggal dan menikmati keindahan Bali.

“Terima kasih karena telah memilih Indonesia sebagai tuan rumah konferensi HMA untuk pertama kalinya di sini, beautiful island of Bali,” kata Menparekraf Sandiaga saat hadir di acara Gala Dinner dan penyerahan Hospitality Management Award di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Kamis (29/8/2024) malam.

“Hospital Management Asia Conference” merupakan konferensi tahunan yang digelar atas kolaborasi Hospital Management Asia (HMA) bersama Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dan untuk pertama kalinya menjadikan Bali sebagai lokasi konferensi.

Konferensi ini juga menghadirkan Hospital Management Awards sebagai ajang yang memberikan penghargaan kepada rumah sakit-rumah sakit di Asia.

Ajang tukar pikiran dan berbagi informasi terbaru dalam bidang layanan kesehatan ini mengusung tema “Keeping Pace with Healthcare Challenges” dan berlangsung pada 27 hingga 30 Agustus 2024.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, konferensi ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi MICE kelas dunia.

Seperti diketahui, kualitas pengeluaran turis MICE di atas rata-rata turis leisure. Per kunjungan turis MICE ditengarai menghabiskan kurang lebih 1.500 dolar AS atau Rp22,5 juta, angka itu di luar tiket pesawat dan biaya registrasi acara.

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Allied Market Research, pengeluaran wisatawan MICE  itu mengalir sebagian besar untuk akomodasi (65 persen), kebutuhan makan minum selama di destinasi (15 persen), belanja oleh-oleh (10 persen), dan biaya transportasi lokal (10 persen).

Hal ini membuat kontribusi sektor MICE terhadap industri pariwisata nasional mencapai 30 persen.

“Terima kasih dan enjoy Wonderful Indonesia, semoga kalian semua akan mendapat pengalaman yang tak terlupakan akan keindahan Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga.

Konferensi ini juga diharapkan dapat memperkuat pengembangan wisata kesehatan di Indonesia. Saat ini pemerintah Indonesia sedang mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang merupakan KEK kesehatan pertama di Indonesia.

KEK ini diharapkan dapat melayani wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mendapatkan wellnes tourism di Bali.

KEK dengan luas area mencapai 41,26 hektare ini diprediksi dapat membuka sekitar 60.000 hingga 80.000 lapangan kerja baru dan berkualitas.

KEK ini juga menyediakan fasilitas lain seperti hotel dan MICE, Ethnomedicinal Botanic Garden, Commercial Center, convention hall, hingga wellness market retail area untuk menunjang industri dalam kawasan.

“Lokasinya hanya sekitar 20 menit dari Nusa Dua, kami akan menjadikan KEK Sanur sebagai destinasi wisata kesehatan kelas dunia. Jadi kami mengundang seluruh rumah sakit swasta untuk melihat langsung (KEK Sanur) sebagai lokasi yang tepat untuk berinvestasi,” ujar Menparekraf Sandiaga.