Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Masuk 50 Besar ADWI, Desa Wisata Belitar Seberang Bengkulu Diminta Fokus pada Wisata Alam

BENGKULU(CIO) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan apresiasi atas keberhasilan Desa Wisata Belitar Seberang yang berada di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, yang telah berhasil masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.

Menparekraf Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan ke Desa Wisata Belitar Seberang, Kecamatan Sindang Kelingi, Rejang Lebong, Bengkulu, Selasa (02/08/2022), mengatakan, pencapaian ini merupakan hasil dari kerja bersama (kolaborasi) yang apik antara masyarakat yang dikoordinasikan dengan kelompok sadar wisata (pokdarwis) setempat dan didukung oleh pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, juga pemerintah pusat.

“Desa Wisata Belitar Seberang merupakan salah satu destinasi unggulan dengan alamnya yang indah sebagai salah satu daya tarik utama,” kata Sandiaga.

Menparekraf Sandiaga berharap capaian ini akan semakin meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi dari seluruh pemangku kepentingan di Desa Wisata Belitar Seberang dalam meningkatkan kelestarian alam.

“Selamat untuk Belitar Seberang, kalian luar biasa layak menjdi pemenang dan betul-betul mendapatkan bintang. Di Bengkulu ini ada desa wisata yang harus kita tingkatkan. Terima kasih kepada teman-teman semua yang sudah menerapkan best practice jalan menuju ke Air Terjun Tri Sakti dan Puspa Dewi, sehingga wisatawan bisa menikmati perjalanan ke air terjun dengan aman. Terima kasih sudah melestarikan keindahan alam di Bengkulu,” kata Menparekraf.

Desa Wisata Belitar Seberang sendiri menawarkan wisata alam, wisata buatan, dan wisata budaya yang unik, serta ditunjang dengan fasilitas pendukung yang lengkap. Objek wisata utamanya berupa air terjun bernama Air Terjun Tri Sakti dan Air Terjun Puspa Dewi.

Air Terjun Tri Sakti memiliki air dengan suhu yang dingin, sementara Air Terjun Puspa Dewi bersuhu panas. Kedua aliran air ini akan bertemu dan menyatu di satu titik. Fenomena air terjun ini merupakan satu-satunya di Indonesia.

Menparekraf menjelaskan bahwa representasi keanggunan dari Air Terjun Puspa Dewi, membuat kedua air terjun ini diibaratkan pria dan wanita yang saling melengkapi. Ia pun meminta saran nama untuk mempresentasikan fenomena air terjun ini.

“Saya akan membuka sayembara penamaan dari dua air terjun yang bersatu, jadi kita akan umumkan sampai akhir Oktober 2022. Nanti pemenang dari pada nama akan diumumkan saat acara puncak ADWI,” kata Menparekraf.

Bukan hanya itu, di sekitar air terjun Tri Sakti juga mengalir empat air terjun lain dengan ketinggian sekitar 40 meter hingga 86 meter, serta goa atau sarang walet dan goa kelelawar. Wisatawan bisa menikmati tiga wisata alam sekaligus dalam satu tempat.

Desa Belitar Seberang memiliki wisata edukasi pengolahan nira. Di dalamnya, wisatawan bisa belajar mengolah air nira mulai dari penyadapan sampai menjadi gula merah.

Ada juga wisata budaya kuda lumping serta yang tidak boleh terlewat, wisata kuliner memakan balendu atau ulat pohon. Makanan ekstrim ini bisa dinikmati hidup-hidup atau dimasak terlebih dahulu dalam bentuk lauk yang sudah digoreng.

“Untuk meningkatkan pengembangan Desa Wisata Belitar Seberang, Kemenparekraf akan melakukan pelatihan dan pendampingan, kami akan terus melakukan kemitraan. Saya juga membuat konten untuk mempromosikan Desa Wisata Belitar Seberang ini. Jadi, bukan hanya wisatawan nusanatara yang akan datang ke sini, tapi juga wisatawan mancanegara. Kita harus bangkitkan lapangan kerja dan peluang usaha di sini,” kata Menparekraf.

Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyampaikan terima masih kepada Menparekraf yang telah mendukung pengembangan Desa Wisata Belitar Seberang.

“Saya sangat bahagia Bengkulu dikarunia destinasi wisata, tidak hanya ada sejarah tapi juga alam yang luar biasa berupa Air Terjun Tri Sakti dan Puspa Dewi. Kita beruntung punya Menparekraf yang gesit, kreatif, dan juga konkrit. Kita juga beruntung karena hari ini bisa melaksanakan penganugerahan 50 besar desa wisata Indonesia,” kata Rohidin.(***)