Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Lokakarya Diversifikasi dan Pendekatan Rantai Pasok Ramah Lingkungan

Lokakarya
Lokakarya Diversifikasi dan Pendekatan Rantai Pasok Ramah Lingkungan

JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Diversifikasi dan upaya ramah lingkungan pada rantai pasok bantuan kemanusiaan terus dikembangkan dewasa ini. Topik tersebut diangkat pada hari ke-3, Jumat (13/9) selama gelaran pameran ADEXCO di Jakarta.

Lokakarya dengan tema _Diversifying and Greening Humanitarian Supply Chain_ dibuka oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati. Ia mengatakan, ini suatu terobosan yang sangat positif mengingat resiliensi berkelanjutan ini beririsan dengan banyak isu, termasuk di antaranya dengan perubahan iklim dan lingkungan.

“Hari ini, kita berdiskusi untuk memperkuat rantai pasok lokal, mempromosikan pemanfaatan kembali daur ulang material dalam penanggulangan bencana,” ujar Deputi Sistem dan Strategi BNPB.

Raditya mengatakan, lokakarya kali ini memfokuskan pada upaya diversifikasi dan rantai pasok ramah lingkungan, yang selaras dengan visi BNPB pada pembangunan resiliensi komunitas. Menurutnya, upaya ini dapat diwujudkan dengan inovasi dan kemitraan.

Sementara itu Deputy Mission Director USAID Indonesia Erin Nicholson mengatakan, pihaknya telah memberikan perhatian pada bantuan kemanusiaan dengan mempertimbangkan pada isu perubahan iklim maupun lingkungan. Ia mencontohkan saat respons darurat yang membutuhkan bantuan, berpotensi pada konsumi bahan bakar dalam pendistribusiannya.

“Jadi masuk akal kepada kita semua dalam komunitas kemanusiaan untuk melihat operasi kita melalui kaca mata keberlanjutan,” ujar Erin.

Untuk mendukung tujuan tersebut, USAID berupaya menerapkan prinsip desain ramah lingkungan pada pembuatan tempat penampungan dan strukturnya.

“Pendekatan ini termasuk penggunaan bahan bangunan berkelanjutan, peningkatan sistem pengelolaan limbah dan merancang struktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem,” tambahnya.

Diversifikasi, seperti pengunaan marketplace sebagai ekosistem rantai pasok, atau pemanfaatan material ramah lingkungan dibutuhkan untuk menjawab tantangan dalam penanggulangan bencana di Indonesia dan kawasan Asia tenggara.

Raditya menyampaikan, kita harus memikirkan kembali bagaimana kita memberikan bantuan kemanusiaan untuk merespons bencana yang cenderung meningkat. BNPB berkomitmen untuk memandu upaya-upaya pemenuhan kebutuhan bantuan kemanusiaan dengan memastikan kesinambungan jangka panjang.

“Dengan diversifikasi rantai pasok dan pengintegrasian praktik yang berkelanjutan, Indonesia dapat melanjutkan untuk menjadi contoh dalam respons kemanusiaan, baik di tingkat regional dan global,” tambahnya.

Lokakarya ini sejalan dengan misi ADEXCO untuk mempromosikan solusi inovatif dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan resiliensi terhadap bencana.

Topik yang dibahas para narasumber dari berbagai lembaga ini, di antaranya rantai pasok kemanusiaan, marketplace sebagai ekosistem, pemanfaatan material plastik daur ulang dan kemajuan rantai pasok kemanusiaan yang hijau.

Isu ini hangat dikembangkan untuk membangun rantai pasok bantuan kemanusiaan yang lebih ramah lingkungan atau pun pascapenggunaannya yang tidak berdampak pada lingkungan. BNPB menyampaikan terima kasih kepada USAID yang menyelenggarakan lokakarya dengan topik ini.