SOLO(Cakrawalaindonesia.id) – Catatan pertahanan sempurna yang diukir timnas Prancis U-17 sepanjang Piala Dunia U-17 2023 tak bisa dilepaskan dari kiprah sang kiper, Paul Argney. Kiper berusia 17 tahun ini sukses mengukir rekor mentereng di kejuaraan ini.
Argney memang bak benteng yang kokoh. Sejak awal pertandingan di Grup E hingga babak perempat final Piala Dunia U-17 2023, Argney sampai saat ini masih belum kebobolan.
Dari lima laga yang dihadapi The Little Blues, kiper berusia 17 ini bermain empat kali. Adapun satu laga lainnya dipercayakan kepada Mathys Niflore.
Salah satu aksinya yang paling penting tersaji pada fase 16 besar. Setelah berhasil menjaga gawangnya tetap bersih dari kebobolan, kiper asal klub Le Havre B itu membantu Prancis memenangi adu penalti melawan Senengal.
Catatan empat nirbobol ini menjadi bekal penting bagi pemain kelahiran Granville, Prancis, itu untuk menatap laga krusial melawan Mali di semifinal. Sebab, tim lawan punya banyak pemain produktif yang berpotensi mengancam gawangnya.
“Rasanya tentu luar biasa bisa menjaga gawang ini tetap bersih dari kebobolan di kejuaraan level paling tinggi seperti Piala Dunia U-17 2023,” kata Argney.
“Ini juga bisa diraih karena kerja keras semua pemain. Saya berharap bisa melanjutkan catatan positif ini. Semoga saya bisa kembali membantu tim dan berusaha tetap mengukir clean sheet,” ujarnya lebih lanjut.
Argney menuturkan bila dirinya banyak belajar dari sejumlah kiper terbaik. Di antaranya kiper Manuel Neuer dan Mike Maignan yang menjadi sumber kiper kelahira 23 Mei 2006 untuk meningkatkan kemampuan.
“Di Prancis, salah satu penjaga gawang yang menjadi inspirator saya ialah Mike Maignan. Dia saat ini menjadi kiper utama timnas Prancis di level senior,” ujar kiper yang mengantarkan Prancis ke final Euro U-17 2023 itu.
“Saya melihat banyak aksi-aksinya di atas lapangan. Selain itu, saya juga sangat kagum dengan kemampuan memainkan bola dari Ederson. Tentu saja Manuel Neuer. Dia adalah kiper yang sangat komplet,” kata dia melanjutkan.
Catatan nirbobol yang diukir Argney sudah bermula sejak dua pertandingan Grup E, yakni saat menang atas Burkina Faso (3-0) dan Amerika Serikat (3-0).
Setelah itu, Argney kembali mengukir dua cleansheet saat menghadapi Senegal (0-0) di babak 16 besar dan menumbangkan Uzbekistan (1-0) di fase perempat final.