CIANJUR(Cakrawalaindonesia.id) – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto, S.Sos., M.M. meminta pemerintah daerah Kabupaten Cianjur untuk melakukan relokasi bagi warga yang terdampak gempa bumi M5,6.
Hal ini disampaikan pada rapat koordinasi penanganan gempa Cianjur pada Rabu (14/12) di Pendopo Bupati Cianjur.
Dalam arahannya, Suharyanto mengatakan lahan relokasi harus diurus hingga tuntas perizinan dan pembangunannya.
Kepala BNPB meminta agar proses relokasi direnvvanakan sedemikian rupa memingat pemindahan warga yang berada di 10 de tidak mudah. Setelah proses evakuasi dan pembersihan lokasi bencana selesai, tahap relokasi agar segera dijalankan.
Pemerintah Kabupaten Cianjur diminta untuk memastikan zona patahan Ciguneng tidak berada dekat dengan lahan relokasi.
Pendataan rumah-rumah yang relokasi, tingkat RT, RW dan kecamatan. Data yang disampaikan dipastikan harus akurat demi kelancaran proses, sehingga tidak menimbulkan duplikasi nama.
Untuk mempercepat proses relokasi di lapangan perlu adanya dukungan dari alat berat yang dapat dikoordinasikan dengan KemenPUPR dan instansi terkait. Sementara untuk kebutuhan sumber daya manusia dapat memanfaatkan personel TNI untuk dilibatkan dalam pembangunan rumah.
“Selanjutnya progres pembersihan puing sudah berjalan dari hari ke 7, rencana pembersihan sudah berjalan melibatkan unsur TNI, PUPR, dan BUMN. Transisi dari berakhirnya status darurat, dapur umum akan di stop dan relawan sudah banyak pulang. Perlu disampaikan ke masyarakat untuk mandiri, kembali bekerja dan beraktifitas,” ujar Suharyanto.
Sementara itu Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, terkait relokasi terdampak gempa, warga menginginkan direlokasi sesuai RT dan RW yang sama dengan sebelumnya sehingga memudahkan dalam penempatan dalam zona berkumpul dalam satu RT.
Sedangkan untuk pencarian dan pertolongan akan dimaksimalkan oleh tim gabungan dengan pembersihan puing hingga pembongkaran keramik nya di rumah terdampak untuk dicari korban gempa yang masih tertimbun.
Sementara untuk distribusi bantuan logistuk, Suherman mengaku sudah tidak terdapat kendala yang berarti di lapangan.
“Penyaluran logistik sudah tertib, ada catatan barang masuk dan keluar. Administrasi sudah lengkap. BPBD sudah ditugaskan ke posko-posko mengecek stok logistik terpenuhi dan sudah distribusikan. Untuk permintaan logistik sudah ada prosedur dengan adanya tanda tangan RT dan RW,” ujar Herman.
Hadir pada rapat koordinasi antara lain Bupati Cianjur, Danrem, Deputi Penanganan Darurat, Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi, dan Deputi Logistik dan Peralatan, Inspektur 3 BNPB, Direktur Rumah Khusus dan Balai Perumahan PUPR.