JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan upaya tanggap darurat akibat bencana banjir yang menggenangi Kelurahan Rua, Kota Ternate, Maluku Utara. Banjir terjadi pada Minggu (25/8) pukul 03.00 WIT akibat intensitas hujan yang tinggi. Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan mencapai 100 mm/hari.
Banjir ini menyebabkan terputusnya jalan nasional dari dan menuju Kelurahan Rua serta kerusakan infrastruktur sumber daya air berupa 1 unit pos curah hujan hidrologi tertimbun sedimen dan 1 unit jaringan pipa air baku terputus. Saat ini Kementerian PUPR tengah mengupayakan untuk membuka akses jalan nasional dan membersihkan debris.
“Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara melakukan tanggap darurat dengan memobilisasi alat berat berupa 3 unit excavator dan 4 unit dump truck ke lokasi banjir,” ujar Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen Sumber Daya Air Muhammad Adek Rizaldi.
Di samping itu, BWS Maluku Utara juga menyiagakan 30 orang personel yang tergabung dalam tim reaksi cepat di lokasi bencana serta serta stockpile bahan banjiran berupa bronjong untuk persiapan antisipasi segala kemungkinan. Bantuan bahan pangan juga tak luput diberikan kepada para korban.
Kepala BWS Maluku Utara Kalpin Nur mengatakan untuk rencana rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas publik, memperbaiki prasarana yang rusak, pembersihan lingkungan, serta mengevaluasi implementasi kebijakan program untuk perbaikan.
“Untuk antisipasi menghadapi banjir serupa ke depannya kami merencanakan infrastruktur pengendalian banjir dan sedimen berupa check dam beberapa seri,” ungkap Kalpin.
Untuk mempercepat upaya tanggap darurat, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Maluku Utara juga memobilisasi 1 unit excavator dan 4 unit dump truck. Selanjutnya, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi korban banjir Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara menyediakan 4 unit hidran yang terbagi di 2 titik, yakni lokasi pengungsian dan lokasi banjir. BPPW Maluku Utara juga memobilisasi 2 unit mobil tanki air.
Di bidang perumahan, Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan (BP2P) Maluku tengah menyiapkan rencana hunian tetap (huntap) bagi korban bencana. Saat ini tengah dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Ternate terkait ketersediaan lahan untuk relokasi rumah warga yang terdampak banjir sebanyak 32 rumah.
Di samping itu, Kementerian PUPR juga berkoordinasi dengan pihak terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI/Polri dan Basarnas untuk turut serta mencari korban meninggal.