BOGOR(Cakrawalaindonesia.id) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Coaching clinic atau bimbingan singkat dalam bentuk pelatihan bagi 60 pelaku sektor pariwisata dan ekonomi terkait cara melantai di bursa efek guna mencari alternatif pembiayaan melalui skema Initial Public Offering (IPO) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung dalam sambutanya pada kegiatan Coaching Clinic KreatIPO di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/11/2022) menjelaskan Kemenparekraf berinisiatif untuk mempertemukan para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif dengan alternatif sumber pembiayaan non-perbankan melalui skema pembiayaan pasar modal.
Saat ini, kata Henky, pasar modal dibanjiri jutaan investor ritel. Menurut Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor ritel pasar modal telah menembus 8,62 juta investor per April 2022. Jumlah ini naik 15,11 persen dibandingkan akhir Desember 2021 (year-to-date/ytd) atau sebanyak 7,48 juta investor.
“Potensi dan peluang yang begitu besar dari pasar modal ini diharapkan dapat mendorong dan mengakselerasi para pelaku usaha parekraf untuk dapat melantai di Bursa Efek Indonesia dengan skema penawaran umum perdana saham atau yang lebih dikenal dengan nama IPO,” ujarnya.
Kegiatan Coaching Clinic KreatIPO merupakan Program kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan Bursa Efek Indonesia. Kegiatan ini diharapkan nantinya dapat mendorong pelaku usaha parekraf agar mengakses sumber pembiayaan melalui skema IPO sehingga bisnis atau usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang dijalankan dapat scaling-up dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan Kota Bogor merupakan kota keempat tempat digelarnya kegiatan Coaching Clinic KreatIPO tahun 2022 setelah sebelumnya kota Tangerang, Surabaya, dan Bandung.
“Untuk di Kota Bogor ini dihadiri oleh 60 peserta pelaku usaha yang bergerak di sektor parekraf. Kami harap kegiatan ini dapat memberikan manfaat bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat mengetahui lebih dalam terkait alternatif pembiayaan melalui skema IPO,” ujarnya.
Anggara Hayun juga menceritakan salah satu pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah melakukan IPO di tahun 2022 ini adalah PT Sari Kreasi Boga Tbk, Perusahaan yang bergerak di bidang waralaba kebab makanan dan minuman, yang pada 5 Agustus 2022 sukses melakukan proses Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO di BEI.
PT Sari Kreasi Boga dengan kode emiten RAFI secara resmi tercatat pada Papan Pengembangan BEI. Keberhasilan ini sekaligus menjadikan RAFI sebagai perusahaan ke-800 yang tercatat di BEI dan ke-34 di bursa yang sama pada tahun ini.
Pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif lainnya yang akan melakukan Penawaran Umum Saham di tahun 2022 ini adalah PT Puri Sentul Permai Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, travel, dan restoran.
Perusahaan dengan kode emiten KDTN ini diperkirakan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 7 November 2022 dengan jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2,5 juta lot dan target capaian di penawaran umum perdana sebanyak Rp35 miliar sampai Rp40 miliar.
“Kami di pemerintah siap memberikan pendampingan, kesiapan pelaku usaha itu akan diidentifikasi melalui 4 aspek utama dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari Aspek Hukum dan Legalitas Usaha, Aspek Keuangan Perusahaan, Aspek Underwriter, dan Aspek Regulasi,” katanya.