Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here

Kemenparekraf Tingkatkan Kemampuan Pemasaran Online Pelaku Parekraf di Bromo-Tengger-Semeru

Kemenparekraf
Kemenparekraf Tingkatkan Kemampuan Pemasaran Online Pelaku Parekraf di Bromo-Tengger-Semeru

JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menyelenggarakan “Pelatihan Pemasaran Online” bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) Bromo-Tengger-Semeru (BTS) guna memperkuat kapabilitas para pelaku usaha dalam memasarkan produk secara daring sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Pelatihan berlangsung di dua lokasi yakni Hotel Savana Malang pada 15 Februari 2023 dan Hotel Atria Malang pada 17 Februari 2023. Pelatihan diikuti total 200 peserta yang terdiri dari para pelaku usaha atau bisnis parekraf seperti objek wisata, restoran, kuliner oleh-oleh, dan industri kreatif lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023), mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kemampuan sumber daya manusia di era Society 5.0 sekaligus mendorong pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kita harus fokus pada penyiapan masyarakat yang _aware_ dengan perkembangan, peningkatan usaha lokal pengguna layanan online, dan upaya mendapatkan ratingnya sehingga mampu berkontribusi besar dalam mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf, Diah Martini Paham, mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) bagi para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di destinasi pariwisata prioritas. Khususnya dalam melakukan inovasi dengan memanfaatkan platform digital agar mampu bersaing di pasar internasional.

“Kemenparekraf berupaya memberikan dukungan kepada para pelaku parekraf yang mulai kembali bangkit ini agar mampu mengoptimalkan teknologi digital dalam mengomunikasikan produk dan layanan yang disediakan bagi pasar,” kata Diah Paham.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia menjadi harapan dan peluang bagi pelaku usaha untuk segera bergerak cepat dalam menjangkau permintaan pasar yang mulai muncul kembali pascapandemi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di sepanjang tahun 2022 mencapai 5,47 juta. Jumlah ini melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar 3,6 juta.

Diah mengatakan, melalui pelatihan ini diharapkan pelaku usaha dapat meningkatkan kualitas layanan usaha.

“Karena tentunya pascapandemi persepsi wisatawan akan mengalami pergeseran tren wisata, terutama perhatian dalam hal kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) yang semakin meningkat,” ujarnya.

Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Florida Pardosi, dalam sambutannya pada kegiatan tersebut menjelaskan, dalam pelatihan para peserta mendapatkan berbagai materi. Yakni mencakup _digital mindset_, _digital toolset_, dan _digital skillset_ dengan metode penyampaian secara teori dan praktik terkait cara pendaftaran di platform online yaitu salah satunya adalah Tripadvisor.

“Pelatihan ini dikembangkan agar dapat membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan sehingga memiliki kapasitas dalam memasarkan usahanya dengan memanfaatkan teknologi digital,” ujar Florida Pardosi.

Setelah mengikuti pelatihan, para pelaku usaha juga akan diberikan pendampingan dan monitoring agar usaha yang telah terdaftar dan terverifikasi di platform online dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menjangkau pasar.

Lebih lanjut Florida menjelaskan, pelatihan pemasaran online P3TB akan menjangkau para pelaku usaha yang ada di 6 DPP yakni Danau Toba, BYP (Borobudur-Yogyakarta-Prambanan), Lombok, Labuan Bajo, BTS (Bromo-Tengger-Semeru), dan Wakatobi berjumlah total 4.119 orang yang usahanya belum terdaftar pada platform digital.

“Khusus BTS sendiri ditargetkan sebanyak 866 orang pelaku usaha di Key Tourism Area (KTA) Kabupaten Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan Malang Raya,” ujar Florida.

Sementara pihak pemerintah daerah dalam hal ini Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Purwoto, dan Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, Baihaqi, mendukung pelatihan pemasaran online ini yang diyakini sebagai upaya peningkatan kualitas promosi wisata. Sehingga mampu menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia khususnya Malang sebagai wilayah penyangga DPP Bromo-Tengger-Semeru.