Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
Close Ads Here
NEWS  

Kemenparekraf Edukasi Peserta IWTCF 2022 Terkait Manfaat Minyak Atsiri untuk Aromaterapi

SURAKARTA(CIO) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengedukasi peserta “International Wellness Tourism Conference and Festival (IWTCF) 2022” mengenai manfaat dari minyak atsiri sebagai aromaterapi yang bermanfaat untuk relaksasi pikiran dan kebugaran tubuh.

Dalam sebuah ajang yang diinisiasi Kemenparekraf/Baparekraf IWTCF 2022, peserta memperoleh pengetahuan dan edukasi mengenai manfaat minyak atsiri dalam workshop “DIY (Do It Yourself) Experience of Indonesian Aromatherapy” di Hotel Alila Surakarta, Jawa Tengah, Jum’at (5/8/2022).

Workshop ini diisi oleh pemateri dari Karimatarii yang merupakan kelompok aromaterapis Indonesia. Dalam workshop ini, Hanny Gunawan, pemateri dalam workshop ini menjelaskan bahwa minyak atsiri merupakan minyak yang diekstraksi dari bagian-bagian tanaman tertentu yang menghasilkan aroma yang memiliki ciri khas beraneka ragam.

“Minyak atsiri berasal dari tanaman, ada yang dari rimpang misalnya minyak jahe, kunyit, atau temulawak. Ada pula yang berasal dari akar, kulit kayu dan buah, batang, daun, kelopak bunga, kuncup bunga, tanaman perdu, dan biji,” kata Hanny.

Hanny mengatakan minyak ini diproduksi oleh tanaman sebagai alat bertahan hidup di alam, entah itu untuk perlindungan diri ataupun untuk berkembang biak melalui proses penyerbukan. Sehingga aroma ini pun diproduksi untuk menarik serangga melakukan penyerbukan, mengusir serangga yang akan mengusik tanaman tersebut, meningkatkan ketahanan tanaman atau mencegah tumbuhnya tanaman pengganggu.

“Karena tanaman tidak bisa berpindah-pindah tempat seperti hewan dan manusia maka tanaman memproduksi minyak yang kemudian dikumpulkan dan diekstraksi oleh manusia. Maka jadilah minyak tersebut yang kita kenal sebagai minyak atsiri atau essential oil,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Arlin Chondro yang juga tergabung dalam Karimatarii mengatakan bahwa minyak atsiri tidak hanya memiliki aroma yang khas dan wangi, namun juga memiliki efek kesehatan baik fisik maupun mental. Seperti relaksasi, meningkatkan fokus, menghangatkan rongga hidung, untuk pijat, menyembuhkan luka, dan juga memberikan rasa nyaman.

“Aromaterapi juga bisa dipadupadankan sehingga kita bisa mencampur minyak atsiri sesuai dengan selera kita. Selain itu, harganya juga relatif terjangkau serta memberikan manfaat kesembuhan fisik dan psikologis,” kata Arlin.

Arlin menyebutkan minyak atsiri dapat dipergunakan dengan cara inhalasi atau dihirup uapnya melalui media diffuser, inhaler, atau tisu dan dioleskan ke kulit. Namun, jika kita hendak mengoleskan minyak atsiri ke kulit, minyak tersebut harus dicampurkan dengan minyak nabati.

“Minyak atsiri murni ini bersifat sangat pekat. Selain itu, partikelnya sangat kecil sehingga jika dioleskan ke kulit tanpa dicampur dengan media campuran seperti minyak nabati maka minyak tersebut akan masuk ke pori-pori kulit dan bisa masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Maka dari itulah penggunaan minyak atsiri bagi bayi dan anak-anak itu harus digunakan dengan hati-hati,” kata dia.

Dalam workshop ini, peserta juga diajak membuat campuran minyak atsiri yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tampak antusiasme peserta yang mencampurkan berbagai minyak atsiri yang disediakan untuk mencampurkan minyak tersebut sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/ Baparekraf Rizki Handayani minyak atsiri merupakan bagian penting dari pengembangan wisata berbasis kebugaran atau wellness tourism. Sehingga, perlu ada edukasi bagi masyarakat terkait apa itu minyak atsiri dan kegunaannya untuk menarik wisatawan.

Terlebih, IWTCF 2022 merupakan event wisata kebugaran pertama yang memadukan tiga konsep sekaligus. Yaitu konferensi yang menghadirkan lebih dari 30 narasumber dari negara anggota G20, ASEAN, termasuk Indonesia, lalu workshop dan exhibition.

“Dengan terobosan baru ini saya harap nantinya wisata kebugaran Indonesia dapat menjadi top of mind bagi wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” kata Rizki.

I Gusti Ayu Dewi Hendriyani
Kepala Biro Komunikasi
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Untuk informasi terkini terkait Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kunjungi
https://kemenparekraf.go.id/berita. (***)