JAKARTA(Cakrawalaindonesia.id) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi (Kemenparekraf/Baparekraf) mendorong pelaku ekonomi kreatif di DKI Jakarta meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam mengkreasikan berbagai kuliner khas sehingga dapat menghadirkan kuliner yang kekinian berkualitas dan berdaya saing. Salah satu kuliner khas Jakarta yang dapat dikreasikan adalah Dodol Betawi.
Sebagai upaya mendorong inovasi dan kreasi tersebut, Kemenparekraf bersama OASE (Organisasi Aksi Solidaritas Era) Kabinet Indonesia Maju menggelar kegiatan Masak Bersama Master (MASAMO) X OASE Kabinet Indonesia Maju dengan tema “Dodol Betawi Delight” di Kawasan Setu Babakan, DKI Jakarta, Selasa (13/12/2022).
Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenparekraf/Baparekraf Nur Asia Uno saat kegiatan (MASAMO) X OASE Kabinet Indonesia Maju, mengatakan, dodol merupakan kuliner khas tradisional Betawi. Dengan sentuhan inovasi dan kreasi, akan memberikan nilai tambah Dodol Betawi menjadi kuliner kekinian yang diminati masyarakat luas khususnya generasi muda.
“Saya penggemar dodol, saya pernah coba dodol yang _packagingnya_ bagus banget dengan dikemas seperti coklat yang bisa langsung sekali dimakan. Jadi anak-anak milenial ini bisa suka dengan dodol, disajikan dodol dengan kemasan kekinian dan tentunya juga dengan varian rasa yang beragam,” ujar Nur Asia Uno.
Terkait ragam rasa, istri Menparekraf Sandiaga Uno ini mengatakan, harus ada varian rasa yang lebih memikat. Bila sebelumnya telah ada kreasi rasa durian dan cempedak, mungkin bisa ditambah varian rasa lain seperti cokelat, keju, hingga lainnya.
“Dengan acara ini kita bisa membuka peluang para siswa-siswi yang ingin belajar budaya Betawi. Kita di Kemenparekraf akan membantu dari segi kemasan atau _packaging_, karena para pembuat dodol ini seperti penjahit, mereka hanya bisa membuat dodol saja nanti _packaging_-nya beda lagi yang buat atau contohnya ada desainer yang membuat jahitan itu menjadi baik,” kata Mpok Nur, sapaan akrab Nur Asia Uno.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam menjelaskan, kuliner merupakan subsektor penyumbang terbesar dari Produk Domestik Bruto (PDB) ekonomi kreatif. Subsektor kuliner menyumbang Rp455,44 triliun atau sekitar 41 persen dari total PDB ekonomi kreatif tahun 2020 sebesar Rp 1.134 triliun.
“Di sini (Setu Babakan) juga merupakan salah satu destinasi wisata sejarah dan kuliner, kebudayaan betawi merupakan ikon budaya kota Jakarta. Betawi memiliki ragam kuliner khas yang memikat lidah dan digemari banyak orang. Dodol betawi merupakan salah satu kuliner khas jakarta yang memiliki rasa yang khas,” ujarnya.
Untuk acara kali ini, lanjut Neil, Kemenparekraf juga berkolaborasi dengan PKK DKI Jakarta dan siswa/siswi SMK Tata Boga DKI Jakarta. Sinergi ini bertujuan memberikan dampak yang lebih besar terhadap produk olahan dodol yang dapat dikreasikan.
“Kami harap kawan-kawan dari PKK dan SMK dapat ikut mempopulerkan kembali Dodol Betawi menjadi makanan kekinian dengan kreasi ‘Dodol Betawi Delight’ dengan dimentori oleh Chef Norman Ismail,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Ernawati Trenggono, Maria Ana Plate, Suzana Teten Masduki, Metty Herindra, Nurhayati Suharso Monoarfa, Lin Nurhayani Afriansyah Noor, Lilia A. Dohong serta tokoh wanita betawi Rossyana.
Selain itu juga Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf/Baparekraf Yuke Sri Rahayu, Direktur Pemasaran Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf Dwi Marhen Yono, Kepala Biro Komunikasi I Gusti Ayu Dewi Hendriyani.